Medan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyatakan Gunung Sinabung kembali mengalami erupsi pada Jumat, sekitar pukul 12.00 WIB dengan abu vulkanik teramati setinggi 50-200 meter di atas puncak kawahnya.

"Erupsi jelas hingga kabut," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin saat dihubungi dari Medan, Jumat.

Gunung Sinabung memiliki ketinggian lebih kurang 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ia menjelaskan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat, sedangkan suhu udara 16-26 derajat Celcius.

"Jumlah guguran 18, amplitudo 3-120 mm, dan durasi 15-130 detik," katanya.

Baca juga: Erupsi Gunung Sinabung teramati setinggi 700 meter

Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi kepada warga dan petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta lokasi dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Selain itu, radius sektoralnya pada lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara. Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak erupsi berupa gangguan kesehatan karena abu vulkanik.

Pihaknya juga meminta masyarakat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar dingin (lahar hujan)," ucap Natanail.

Baca juga: Petugas bersihkan desa dari abu vulkanik Gunung Sinabung
Baca juga: Abu vulkanik Sinabung meliputi delapan desa di Karo

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021