Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memasang teknologi pencahayaan LED pada dinding (facade) muka stadion berstandar FIFA, Jakarta International Stadium (JIS).
Teknologi tersebut diklaim dapat membuat JIS terlihat atraktif seperti halnya Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan Jembatan Semanggi di malam hari.
"Nanti di facade, selain ada motif-motif template, nanti ada led lighting. Nanti motif di facade itu akan terlihat lebih atraktif dengan adanya permainan special lighting dari LED itu di malam hari," kata Direktur Proyek Jakpro untuk JIS Iwan Takwin di Jakarta, Jumat.
Iwan menambahkan, permainan pencahayaan tersebut adalah melalui perubahan warna-warni pada panel LED yang akan terpasang di dinding stadion.
Ia mengatakan pemasangan panel LED akan dilakukan terakhir setelah pemasangan dinding, namun panel tersebut saat ini sedang dalam proses pengadaan.
"Jadi urutannya 'kan struktur facade-nya, kemudian kulitnya, kemudian lighting LED. Sekarang lagi proses pengadaan," kata Iwan.
Dinding setinggi kurang lebih 30 meter pada JIS akan dipasang mengelilingi badan stadion sebanyak 72 unit.
Baca juga: Jakpro sebut pembangunan JIS capai 45,2 persen hingga Januari 2021
Baca juga: Jakpro capai target proyek di tengah pandemi COVID-19
Ia memperkirakan panjang dinding tersebut, jika
sudah terpasang semua mengelilingi stadion akan mencapai 600 meter.
Di setiap dinding akan terpasang "bracket" untuk menahan beban pada media dinding vertikal pada stadion.
"Itu strukturnya kami menggunakan baja space pipe. Penampangnya bulat, kemudian dia merakit menjadi satu struktur penggantung begitu, kami sebut space pipe," kata Iwan.
"Space pipe" tersebut memiliki diameter penampang setebal kurang lebih 10 sentimeter (cm) dan variatif bentuknya.
"Yang utama itu bulat. Jadi kayak pipa begitu. Kemudian untuk menempel kulitnya facade itu nanti ada yang berbentuk sudut persegi begitu, kemudian ada juga yang kotak," kata Iwan.
Kekuatan penampang dinding tersebut, baik dimensi, besaran, panjang, semua rangkaian struktur sudah memenuhi perhitungan oleh tim perencana.
"Rangkaian struktur baja yang merupakan tempat menempelnya facade itu. Itu yang nanti ditempelkan ke beton bangunan," kata Iwan.
Baca juga: Burung Kaki Bayam dimanfaatkan untuk perawatan Lapangan Latih JIS
Baca juga: Lapangan latih JIS berumput "hybrid" mampu digunakan 1.000 jamNantinya stadion pertama di Indonesia yang mengusung konsep "green building" ini akan dilengkapi dengan atap buka tutup (retractable roof). JIS juga nantinya akan memiliki fungsi "multipurpose venue".
Fitur atap buka tutup dapat mengakomodir berbagai kebutuhan kegiatan yang berlangsung di bawahnya. Dilengkapi juga dengan fitur "sky viewing deck" sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan lapangan dari sisi atas stadion dan mengelilingi lingkaran atap stadion.
Struktur rangka atap utama saat ini telah tersedia di lokasi proyek JIS dan sedang dalam tahap perakitan terlebih dahulu.
Nantinya, atap yang sudah dirakit akan diangkat sekaligus menggunakan metode angkut berat (heavy lifting) dengan berat struktur atap mencapai ± 4.000 ton pada saat diangkat nanti.
Kini, struktur rangka atap utama telah tersedia di site dan sedang dalam tahap perakitan. Rencananya, pemasangan atap stadion ini akan menggunakan metode "Lifting with Stand Jack" (Hidraulic Strand Jack System) yaitu metode pengangkatan baja yang menggunakan sistem vertikal lifting dengan bantuan "strand jack" dan "oil pump".
Maksimum load per satu jack adalah 450 ton dengan 30 strands. Dalam proyek stadium JIS akan menggunakan total 16 titik angkut. Total waktu pengerjaannya selama 48 jam atau 2 hari nonstop.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021