Dia menilai pertemuan tersebut sangat penting dalam usaha meredakan krisis politik yang sedang terjadi di Myanmar khususnya dari aspek kemanusiaan.
"Kami harapkan Indonesia bersama-sama ASEAN agar terus melakukan dialog dan komunikasi intensif dengan pihak Myanmar sesuai dengan norma-norma Piagam ASEAN, sehingga demokrasi dan hukum dapat kembali sebagaimana mestinya di Myanmar," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Penggunaan kekerasan oleh militer Myanmar disebut telah terkoordinasi
Dia menilai "shuttle diplomacy" yang di lakukan Indonesia merupakan langkah-langkah yang perlu diapresiasi karena Indonesia memandang Myanmar sebagai bagian dari keluarga sendiri dan keluarga besar ASEAN.
Azis mengajak semua pihak mengimplementasikan semangat Piagam ASEAN dan nilai-nilai prinsip demokrasi global agar pemerintahan Myanmar dapat kembali pulih sebagaimana mestinya.
"Sebagai keluarga besar ASEAN, kita akan selalu ada untuk masyarakat Myanmar," ujarnya.
Baca juga: Junta Myanmar hapus pemberontak Rakhine dari daftar teroris
Dia menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang terjadi di Myanmar, terkait situasi politik maupun tindakan kekerasan yang terjadi terhadap masyarakat sipil.
Politisi Partai Golkar itu menghimbau semua pihak dapat menahan diri sampai proses demokrasi kembali pulih dan berharap semoga situasi di Myanmar segera pulih.
"Bentuk tindakan kekerasan yang terjadi di Myanmar tidak dapat dibenarkan, ASEAN harus terus mengupayakan berbagai cara dalam menjadi fasilitator melalui dialog agar isu Myanmar tidak berkembang menjadi tensi geopolitik yang lebih besar," katanya.
Baca juga: Dewan Keamanan PBB kutuk kekerasan di Myanmar
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021