Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Polda Aceh, Inspektur Jenderal Polisi Wahyu Widada, mengatakan, 14.000 polisi di sana divaksin Covid-19 secara bertahap dan diutamakan kepada polisi yang langsung berhadapan serta bersentuhan dengan masyarakat, di antaranya Bhabinkamtibmas.
Vaksinasi terhadap polisi di sana, kata dia, di Banda Aceh, Jumat, dilakukan bertahap karena vial vaksin yang mereka terima terbatas. Selain itu, vaksin yang dikirim ke sana juga untuk seluruh elemen masyarakat Aceh.
Baca juga: Polda Sumsel turunkan Brimob kawal distribusi vaksin COVID-19
Ia menegaskan, Bhabinkamtibmas berhadapan langsung dengan masyarakat seperti meningkatkan disiplin protokol kesehatan, operasi yustisi, kampung tangguh, dan lain sebaginya.
"Kita tidak pernah tahu di sekeliling kita siapa yang terpapar Covid-19. Banyak orang dengan kategori orang tanpa gejala atau OTG yang tidak terpantau. Vaksinasi ini untuk mengantisipasi personel terpapar saat bertugas," kata Widada.
Baca juga: Ketika ulama Aceh tak ragukan kehalalan vaksin COVID-19
Ia mengajak masyarakat Aceh untuk tidak takut divaksin Covid-19. "Jika semua masyarakat telah menjalani vaksinasi vaksin COVID-19, maka akan muncul daya tahan tubuh virus tersebut, sehingga perekonomian dan kegiatan masyarakat lainnya akan kembali pulih," kata dia.
Kendati sudah menjalani vaksinasi vaksin Covid-19, dia mengingatkan masyarakat dan anggotanya tetap mematuhi protokol kesehatan, selalu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan selalu mencuci tangan dengan cairan antivirus.
Baca juga: Polda Aceh siapkan tim khusus pengamanan vaksin COVID-19
“Setelah divaksinasi, bukan berarti bisa bebas sebebasnya. Protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. Sebab pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Kami juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir menjalani vaksinasi vaksin Covid-19," kata dia.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021