Jakarta (ANTARA) - Saham Inggris dibuka melemah pada awal perdagangan Jumat, dengan indeks saham unggulan FTSE 100 turun 0,4 persen karena data PDB menunjukkan bahwa ekonomi negara itu menyusut 2,9 persen pada Januari.
Saham industri pertambangan termasuk Rio Tinto, Anglo American dan BHP Group turun antara 0,2 persen dan 0,5 persen, terpukul oleh penurunan harga logam karena kekhawatiran permintaan.
Raksasa minyak BP dan Royal Dutch Shell juga termasuk yang mengalami penurunan.
Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris menyusut 2,9 persen pada Januari dibanding Desember karena negara itu kembali melaksanakan karantina wilayah akibat virus corona dan kemungkinan akan menyusut 4 persen pada kuartal pertama 2021, data resmi menunjukkan.
Indeks FTSE 250 atas saham berkapitalisasi menengah yang fokus atas saham di dalam negeri turun 0,5 persen, terseret oleh saham industri dan barang konsumen nonprimer.
Saham operator pusat perbelanjaan Hammerson Plc melonjak 8,1 persen, meskipun membukukan kerugian 1,7 miliar pound (2,37 miliar dolar) untuk tahun 2020, dengan nilai portofolionya merosot hampir 2 miliar pound karena pandemi COVID-19 menghantam sektor ritel.
Sementara saham produsen obat AstraZeneca turun setelah menurunkan perkiraan pasokan vaksinnya ke Uni Eropa. AstraZeneca Plc turun 0,6 persen, setelah memangkas perkiraan pasokan vaksin COVID-19 ke Uni Eropa pada kuartal pertama menjadi sekitar 30 juta dosis, sepertiga dari kewajiban kontraknya dan penurunan 25 persen dari janji yang dibuat bulan lalu.
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 bangkit 0,17 persen
Baca juga: Saham Inggris balik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,07 persen
Baca juga: Saham Inggris naik dua hari beruntun, indeks FTSE menguat 0,17 persen
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021