Investor institusional adalah pembeli bersih, tetapi investor ritel melepas saham senilai 599,1 miliar won (529 juta dolar AS)Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan naik selama dua hari berturut-turut hingga Jumat karena investor asing membeli saham lokal menyusul penandatanganan paket stimulus baru oleh Presiden AS Joe Biden menjadi undang-undang.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 40,69 poin atau 1,35 persen menjadi menetap di 3.054,39 poin. Volume perdagangan mencapai 1,65 miliar saham senilai 12,9 triliun won (11,4 miliar dolar AS).
KOSPI memulai perdagangan dengan 0,57 persen lebih tinggi dan melanjutkan kenaikan awal sepanjang sesi karena saham AS berakhir dengan catatan optimis setelah Biden menandatangani paket bantuan COVID-19 1,9 triliun dolar AS menjadi undang-undang.
Baca juga: Saham Asia diperkirakan menguat karena imbal hasil obligasi turun
Dow Jones Industrial Average naik 0,58 persen, dan S&P 500 naik 1,04 persen. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 2,52 persen.
Menyusul reli Wall Street, investor asing membeli saham domestik senilai 405,7 miliar won (357,9 juta dolar AS).
Baca juga: Wall Street melonjak, S&P 500 dan Dow berakhir di rekor tertinggi
Dikutip dari Xinhua, investor institusional adalah pembeli bersih, tetapi investor ritel melepas saham senilai 599,1 miliar won (529 juta dolar AS).
Saham-saham berkapitalisasi besar menguat. Penentu arah pasar Samsung Electronics naik 1,0 persen, dan raksasa chip memori SK hynix naik 2,2 persen. Produsen mobil terbesar Hyundai Motor naik 1,8 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem naik 0,5 persen.
Samsung Biologics, unit farmasi dari Samsung Group, melonjak 3,9 persen, dan raksasa biofarmasi Celltrion naik 1,4 persen.
Indeks KOSDAQ atas saham berkapitalisasi kecil naik 17,48 poin, atau 1,93 persen, menjadi ditutup pada 925,49.
Mata uang lokal berakhir pada 1.133,8 won versus greenback, naik 2,1 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terapresiasi atas permintaan aset berisiko.
Baca juga: Saham Hong Kong dibuka lebih tinggi, indeks HSI terkerek 0,56 persen
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021