saat ini sedang dikembangkan konsepnya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama berencana akan membangun pendidikan vokasi atau politeknik pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk memenuhi kebutuhan industri halal yang kini tengah digandrungi masyarakat.
"Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memiliki tugas besar, yaitu mengokohkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan membuka politeknik atau pendidikan vokasi yang bisa dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, saat ini ada 44 politeknik negeri yang berkembang di Indonesia, tetapi belum ada satupun yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama.
Maka dalam memenuhi permintaan pasar, Kemenag mesti harus memikirkan keterampilan atau keahlian peserta didik agar dapat berkembang, salah satunya dengan membangun pendidikan vokasi.
“Pendidikan vokasi bisa dijadikan opsi untuk meluaskan jangkauan keilmuan. Di samping itu, ada baiknya untuk tidak melupakan pondasi akar keilmuan dan hakikat kehadiran PTKI yaitu untuk menghadirkan pendidikan agama,” ujarnya.
Baca juga: Kerja sama pendidikan Indonesia-OKI perlu diarahkan ke industri halal
Baca juga: Menkop sebut produk makanan halal Indonesia belum masuk 10 besar dunia
Menurutnya, ada empat disiplin kelimuan yang akan menjadi fokus politeknik pada PTKI yaitu di sektor kuliner, tata busana (fesyen), seni, dan pariwisata. Menurutnya, keempat disiplin tersebut sangat penting, mengingat perkembangan dan minat pasar begitu besar.
“Saat ini halal food, fashion atau busana Islami, seni Islami, dan pariwisata halal sedang digandrungi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kita akan bentuk politeknik yang fokus pada empat hal tersebut," kata dia.
Dengan pendidikan vokasi, kata dia, kebutuhan sumber daya manusia dalam industri terapan akan terpenuhi. Kekuatannya bukan hanya pada pengetahuan semata, namun juga kepada kemampuan profesi bagi mahasiswa.
"Saat ini sedang dikembangkan konsepnya, dengan melibatkan banyak pihak," kata dia.
Baca juga: Wapres: Kawasan industri halal jadi "pull factor" industri domestik
Baca juga: Kemenperin terus perkuat industri halal agar jago di kancah global
Baca juga: Tiga rekomendasi restoran ramen halal dan ramah muslim di Tokyo
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021