Mundur dari langkah-langkah pencegahan virus dapat menyebabkan gelombang keempat infeksi.
Seoul (ANTARA) - Korea Selatan akan memperpanjang aturan jaga jarak dengan larangan pertemuan pribadi lebih dari empat orang dalam upaya untuk membasmi kemungkinan gelombang keempat infeksi COVID-19, ujar Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada Jumat.
Pengumuman pada pertemuan pemerintah datang ketika Korea Selatan telah meningkatkan upaya imunisasi, mengizinkan penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca untuk orang-orang berusia 65 tahun ke atas dalam upaya untuk menginokulasi 70 persen dari 52 juta penduduknya pada September.
Negara tersebut telah memberikan 546.277 dosis vaksin COVID-19 pada Kamis tengah malam, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), termasuk vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech.
Baca juga: Eropa evaluasi obat antibodi COVID Celltrion Korsel
Baca juga: Korsel sebut distribusi vaksin sebagai langkah pertama kembali normal
Chung mengatakan jumlah kasus COVID yang dikonfirmasi setiap hari telah stagnan, berkisar antara 300 dan 400 selama delapan minggu terakhir.
Negara itu melaporkan 488 kasus baru COVID-19 pada Kamis, tertinggi dalam tiga minggu.
Korea Selatan sejauh ini melaporkan total 94.686 infeksi, dengan 1.662 kematian.
Perdana Menteri memperingatkan risiko konstan infeksi klaster di wilayah Seoul yang lebih besar, di mana gelombang ketiga dimulai. Lebih dari 60 persen infeksi tercatat di ibu kota dan daerah sekitarnya, menurut KDCA.
"Kami menyadari bahwa warga mulai bosan dengan jaga jarak yang berlarut-larut," kata Chung.
"Mundur dari langkah-langkah pencegahan virus dapat menyebabkan gelombang keempat infeksi."
Sumber : Reuters
Baca juga: Korsel gunakan vaksin AstraZeneca untuk usia 65 ke atas
Baca juga: Korsel vaksin 18.000 orang, awali kampanye ambisius lawan COVID-19
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021