Bursa Australia dibuka menguat, saham teknologi memimpin kenaikan

Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia menguat pada awal perdagangan Jumat, mengikuti kenaikan bursa global dengan saham-saham sektor teknologi memimpin kenaikan berbasis luas.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan ASX 200 bertambah 59,50 poin atau 0,89 persen menjadi 6.773,40 poin, sedangkan indeks All Ordinaries naik 62,20 poin atau 0,90 persen menjadi 7.015,10 poin.

Pasar saham AS ditutup lebih tinggi pada Kamis (11/3/2021) ketika Presiden AS Joe Biden menandatangani RUU stimulus. Indeks Dow Jones naik 0,60 persen ke rekor tertinggi. S&P 500 terangkat 1,00 persen ke rekor tertinggi dan Nasdaq melonjak 2,50 persen.

"Saham-saham teknologi AS bangkit kembali setelah mendapat tekanan berkelanjutan baru-baru ini," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

"Tampaknya masih ada ketidaksepakatan di antara investor tentang prospek suku bunga. Perusahaan-perusahaan real estat yang sensitif terhadap suku bunga naik, tetapi utilitas yang sensitif suku bunga juga turun."

Di bursa lokal, semua sektor diperdagangkan lebih tinggi, dengan teknologi informasi, energi dan material berkinerja lebih baik.

Di sektor keuangan, bank-bank besar terangkat dengan Commonwealth Bank naik 0,35 persen, National Australia Bank naik 0,46 persen, Westpac Bank naik 0,25 persen dan ANZ naik 0,78 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 2,34 persen, Rio Tinto naik 1,17 persen, Fortescue Metals naik 2,45 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,12 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 2,30 persen, Santos naik 2,37 persen dan Woodside Petroleum naik 2,12 persen.

Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 0,45 persen dan Woolworths naik 0,36 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra terdongkrak 0,98 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas tidak berubah dan perusahaan biomedis CSL menguat 0,39 persen.