Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala Satria Muda Pertamina Jakarta, Milos Pejic, tidak menganggap kekalahan mereka dalam laga perdana Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2021 sebagai masalah besar.
Bermain di gelembung Robinson Resort, Bogor, Kamis, Satria Muda yang tampil dominan setidaknya di paruh pertama pertandingan dan periode akhir kuarter ketiga membuang keunggulan mereka dan akhirnya menelan kekalahan 72-73 di tangan Prawira Bandung.
Menurut Pejic, kekalahan itu terjadi karena timnya sedikit lengah menggalang pertahanan di paruh kedua dan kerap tertinggal dalam urusan mengamankan rebound kala menyerang.
"Kami tidak mengalami masalah besar," kata Pejic dalam jumpa pers daring pascalaga.
"Kami sedikit melambat di paruh kedua, melakukan kesalahan saat bertahan dan kurang kuat dalam offensive rebound," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Prawira Bandung tundukkan Satria Muda berkat kebangkitan paruh kedua
Baca juga: Abraham Damar sebut Andre Yuwadi pantik kebangkitan Prawira Bandung
Catatan statistik memang memperlihatkan di paruh kedua Satria Muda cuma mengamankan delapan offensive rebound, dibandingkan 17 defensive rebound yang dibukukan Prawira.
Laga itu juga menandai kembalinya Arki Dikania Wisnu membela Satria Muda setelah musim lalu lebih banyak berseragam Indonesia Patriots dalam program menjaga kebugaran tanding timnas putra.
Arki tampil perkasa dengan membukukan catatan dwiganda 23 poin dan 16 rebound, sayangnya ia mengaku kecewa statistik itu tak dibarengi dengan kemenangan bagi Satria Muda.
"Ini gim pertama bagi semua orang. Saya enggak mengincar statistik, percuma double-double kalau enggak menang," kata Arki.
Baca juga: Faktor fast break kunci kemenangan Patriots atas West Bandits
Baca juga: Dua laga IBL 2021 terpaksa ditunda karena kasus positif COVID-19
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021