Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mendukung rencana naturalisasi pemain sebagai persiapan menghadapi FIBA World Cup 2023 di mana Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.
Dalam kunjungannya ke kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Rabu, Erick menyampaikan bahwa tim nasional basket Indonesia masih membutuhkan pemain naturalisasi bukan semata ingin mencari jalan pintas demi meraih prestasi yang instan, melainkan upaya perbaikan bagi tim.
“Dalam membentuk tim terbaik tentu kami melihat pemain naturalisasi. Posisi naturalisasi kita masih kurang,” kata Erick yang juga menjabat anggota dewan FIBA itu.
Baca juga: Erick Thohir kunjungi Menpora bahas venue FIBA World Cup 2023
“Tapi naturalisasi ini jangan dilihat semata karena Indonesia hanya mau mengambil jalan singkat untuk mengambil pemain-pemain yang ingin memudahkan pembinaan agar langsung jalan. Karena atlet kita juga banyak diambil ke luar negeri. Ini berkesinambungan saja,” kata dia menambahkan.
Selain itu, naturalisasi juga dibutuhkan mengingat terbatasnya jumlah pemain Indonesia dengan postur tubuh yang tinggi. Belum lagi ranking Indonesia yang berada sangat jauh di posisi ke-88 dunia dan ke-16 di Asia.
Menurut Erick, Indonesia setidaknya perlu empat hingga lima orang lagi pemain dengan tinggi sekitar dua meter.
Baca juga: Presiden minta timnas basket dibentuk hadapi Piala Dunia FIBA 2023
Baca juga: Perbasi akan bentuk timnas muda sebagai pelapis di FIBA World Cup 2023
“Kita melihat strateginya bukan short-term tetapi long-term. Nah ini yang kami lakukan,” ucapnya.
Menpora Zainudin Amali sepakat dengan Erick. Namun ia menegaskan bahwa pemerintah akan selektif dalam memproses permohonan naturalisasi atlet cabang olahraga sebelum direkomendasikan kepada Kementerian Hukum dan HAM.
“Menyangkut naturalisasi, pemerintah akan melihat kebutuhan yang disampaikan cabor dan kita akan sangat selktif dan tidak sembarangan,” kata Menpora.
Sejauh ini, timnas Indonesia sudah mempunyai dua pemain naturalisasi, yakni Brandon Jawato dan Lester Prosper.
Namun FIBA telah menetapkan Brandon Jawato sebagai pemain lokal Indonesia alih-alih pemain naturalisasi dengan “restriction” dengan mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya ayah Brandon yang berasal dari Indonesia, partisipasi Brandon di kompetisi nasional profesional, serta durasi dia tinggal di Indonesia yang sudah cukup lama sejak 2015.
Terbaru, PP Perbasi telah mendatangkan dua pemain muda asal Senegal, Afrika, yakni Dame Diagne dan Serigne Modou Kane. Mereka kini masuk ke dalam timnas elite muda dan memperkuat Indonesia Patriots di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021.
Baca juga: FIBA luncurkan logo Piala Dunia 2023
Baca juga: Indonesia bakal bangun stadion mewah demi Piala Dunia FIBA 2023
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021