Mobil terbang ini diciptakan untuk mengurangi kemacetan, efisiensi logistik dan transportasi antar pulau kecil

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti berharap penemuan mobil yang bisa terbang di Jepang menjadi inspirasi untuk mendukung kemajuan teknologi di Tanah Air berkembang lebih cepat.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, La Nyalla menyebutkan Indonesia harus bisa mengembangkan teknologi yang siap dipasarkan untuk kemajuan bangsa.

"Indonesia pun harus mulai mengembangkan industri berbasis teknologi yang siap dipasarkan," jelasnya.

Baca juga: Ketua DPD harap pelaku ekonomi digital sadar kewajiban pajak

La Nyalla mencontohkan industri perkapalan yang disiapkan dalam peta jalan. Industri ini diharapkan mampu membuat inovasi-inovasi yang dibutuhkan oleh negara-negara tujuan.

"Terkait industri, kita memiliki universitas-universitas sains dan teknologi, baik negeri maupun swasta. Untuk itu, kita menyarankan kepada pemerintah untuk mencoba menjajaki hasil riset yang dilakukan doktor-doktor teknologi kita, untuk masuk pada rencana strategis perindustrian nasional," ujarnya.

Ditegaskannya, Indonesia memerlukan pemikiran-pemikiran, karya, riset dan pengetahuan untuk menuju inovasi-inovasi industri masa depan.

"Kita harus terbuka dengan berbagai potensi ilmu pengetahuan anak-anak bangsa. Karena dengan cara itu, kita bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, termasuk dalam urusan teknologi," katanya.

Mobil bisa terbang yang digagas Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, menggunakan teknologi seperti drone.

Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan standar keselamatan, serta sistem registrasi pesawat menuju aplikasi praktis pesawat generasi mendatang.

Mobil terbang layaknya drone ini ditargetkan diproduksi dan mulai digunakan pada tahun 2023.

"Mobil terbang ini diciptakan untuk mengurangi kemacetan, efisiensi logistik dan transportasi antar pulau kecil. Realisasi ini mengingatkan kita pada film-film fiksi anime Jepang," tutur La Nyalla.

Baca juga: Taksi terbang Volocopter dapat suntikan dana 200 juta euro
Baca juga: Volkswagen sedang jalani uji kelayakan mobil terbang mereka di China

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021