Investasi itu, menurut dia, menjadi sangat strategis karena melibatkan dua perusahaan nasional yang memiliki jaringan luas.
“UMKM diuntungkan karena mereka mendapatkan alternatif pembiayaan dan jalur pembayaran,” ungkap dia dalam siaran pers, Rabu.
Selain itu, integrasi ekosistem kedua perusahaan nasional Gojek dan LinkAja dinilai strategis karena segmen pasar dan use cases mereka bersifat saling melengkapi.
Baca juga: LinkAja gandeng Kospin JASA dukung digitalisasi koperasi
Jangkauan GoPay sudah sangat luas, tidak hanya mencakup layanan Gojek tetapi juga sudah bisa digunakan di sektor ritel dan bisnis serta UMKM. Sementara, LinkAja berfokus pada pembayaran ritel, layanan publik dan kebutuhan sehari-hari di kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.
Sinergi jaringan keduanya bisa lebih cepat menjangkau banyak pihak untuk masuk ke dalam sistem perbankan dan meningkatkan inklusi keuangan sesuai target pemerintah.
Selebihnya, kehadiran LinkAja juga dinilai memungkinkan para pelaku UMKM dalam ekosistem Gojek bisa menjangkau pasar yang lebih luas secara lebih cepat.
Sebab Gojek sebagai pemilik GoPay memungkinkan untuk memberikan akses keuangan yang lebih mudah kepada pelanggan dan juga mitra bisnisnya. Maka Roy berharap kolaborasi Gojek, Gopay, dan LinkAja akan berjalan dengan baik dan lancar.
“Akan terdapat skala ekonomi (economies of scale) yang lebih besar jika ini berjalan lancar sehingga terjadi efisiensi. Efisiensi tersebut dapat diterjemahkan dengan pelayanan dan harga yang bagus bagi customer,” jelasnya.
Baca juga: LinkAja raih investasi dari Gojek
GoPay saat ini merupakan pionir layanan pembayaran digital di Indonesia. Sejak terjadi pandemi, kinerja layanan keuangan dari Gojek itu justru positif dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) sudah melebihi GTV saat pandemi.
Lebih jauh Roy berharap kerja sama tersebut muncul inovasi baru yang bisa dikembangkan secara jangka panjang. Terlebih kedua pihak didukung oleh perusahaan skala global dan bank-bank besar di Indonesia.
“Diharapkan kolaborasi ini bisa meluas ke regional ASEAN dan internasional,” harapnya.
Sebelumnya, Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek mengatakan, Gojek Group memiliki fokus yang mendalam untuk mendukung semua orang di Indonesia agar dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Misi Gojek untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan akses layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat unbanked dan underbanked, juga sejalan dengan komitmen yang dimiliki oleh LinkAja.
“Pandemi COVID-19 dan dampaknya yang luas telah menekankan pentingnya pembayaran digital dalam kehidupan kita sehari-hari, yang menjadikan kolaborasi ini sangat tepat waktu. Dengan LinkAja sebagai mitra strategis, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan pelaku usaha dengan berbagai skala bisnis, serta memberi mereka tambahan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi," ujar Andre.
Haryati Lawidjaja, CEO LinkAja, mengatakan, "Investasi strategis ini merupakan validasi lebih lanjut atas pertumbuhan dan kemajuan LinkAja sebagai startup yang didirikan untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan yang belum sepenuhnya memanfaatkan layanan perbankan, serta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah."
"Melalui kemitraan strategis ini, kami berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar dan lebih luas bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Layanan syariah LinkAja dukung penguatan UMKM melalui pelatihan
Baca juga: LinkAja umumkan investasi dan kolaborasi strategis Grab
Baca juga: LinkAja ajak masyarakat salurkan wakaf secara digital
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021