JAKARTA (ANTARA) - Kementerian Keuangan menyebutkan investor domestik masih mendominasi pada lelang penerbitan Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana 2021.

“Penerbitan SUN di pasar perdana masih di dominasi oleh investor domestik terutama oleh perbankan,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan saat diskusi media daring di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan salah satu investor yang tercatat rutin menjadi peserta lelang SUN adalah perbankan yang didukung oleh proyeksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada 2021 yang masih tinggi.


Baca juga: Pemerintah jual sukuk ritel SR014 dengan kupon 5,47 persen

“Pertumbuhan DPK 2021 diperkirakan masih cukup tinggi, namun lending diperkirakan masih relatif rendah, setidaknya hingga Q1-2021,” ujarnya.

Dominasi investor domestik juga dilatarbelakangi dengan partisipasi asuransi, ban, dan sekuritas pada lelang 2020 meningkatkan signifikan dibandingkan tahun 2019.

Begitu juga dengan tren pertumbuhan minat industri keuangan non bank terhadap SUN selama 2019-2020 diperkirakan masih akan tetap berlanjut pada 2021.


Baca juga: Pemerintah mulai tawarkan ORI-019 untuk biayai APBN dan vaksinasi

Berdasaran data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, perbankan telah berpartisipasi sebanyak Rp160,33 triliun hingga 3 Maret 2021. Disusul dengan Bank Indonesia sebanyak Rp88,13 triliun. Diposisi ketiga ada investor asing yang menyumbang Rp52,19 triliun dan dilanjutkan oleh sekuritas sebanyak Rp33,71 persen.

Perbankan juga mendominasi lelang SUN pada 2020 dengan total sebesar Rp1.016,47 triliun, investor asing yang berada di posisi kedua dengan total sebesar Rp296,85 triliun.


Baca juga: Lelang SUN serap Rp24,45 triliun

Baca juga: Menkeu: Sumber biaya PEN dari dalam negeri, dominan dibeli ibu-ibu

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021