Ekonomi keluarga juga berpengaruh besar dalam menjaga asupan gizi

Padang (ANTARA) - Ahli Gizi Semen Padang Hospital mengemukakan kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan kesehatan serta meningkatkan risiko penyakit infeksi, dan penyakit tidak menular seperti kardiovaskular, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke, diabetes serta kanker.

"Asupan gizi adalah hal yang penting namun sering diabaikan oleh banyak orang. Ada banyak hal yang sebenarnya harus diketahui mengenai asupan gizi agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit," kata Kepala Ruangan Gizi Semen Padang Hospital Yusminatati di Padang, Rabu.

"Oleh sebab itu asupan gizi merupakan hal penting untuk diperhatikan, terutama di masa pandemi karena tubuh akan rentan terserang virus saat berada dalam kondisi tidak baik," kata dia.

Ia menjelaskan asupan nutrisi sudah harus diperhatikan sejak 1.000 hari pertama kehidupan terhitung dari proses pembuahan hingga anak berusia dua tahun.

Baca juga: Pentingnya jaga keseimbangan nutrisi di kala pandemi

Seribu hari pertama adalah periode unik ketika fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal di seluruh umur ditetapkan. Jika kebutuhan nutrisi tersebut tidak dipenuhi, maka berisiko akan menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi stunting, kata dia.

Ia menyampaikan stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi menjadi faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting, kata dia.

Karena itu penting untuk mengetahui bagaimana asupan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan, agar tidak mempengaruhi juga generasi penerus bangsa,” lanjut dia.

Baca juga: Ibu hamil dan bayi harus dapat gizi seimbang dan ASI saat pandemi

Ia memaparkan ciri lain asupan gizi yang tidak bagus yaitu kurangnya nafsu atau selera makan selama dua minggu berturut-turut, mudah lelah, gelisah, kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan terjadinya penurunan berat badan signifikan sehingga tidak sesuai dengan acuan berat badan optimal dengan tinggi badan.

Terkait dengan temuan kasus gizi buruk ia mengungkap hal itu dipengaruhi pengetahuan, ekonomi, sosial dan budaya.

Menurutnya pengetahuan yang bagus dari orang tua saat membesarkan anak-anaknya secara tidak langsung akan memberikan pemahaman yang bagus pada anaknya.

"Ekonomi keluarga juga berpengaruh besar dalam menjaga asupan gizi, ketika kondisi keuangan bagus, orang tua dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan anaknya dalam masa tumbuh kembang," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya gizi seimbang yaitu pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur.

Baca juga: Kekurangan asupan gizi pada ibu hamil berdampak stunting pada anak
Baca juga: Balita dengan asupan gizi tak seimbang rentan terhadap penyakit


Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021