bangunannya jangan sampai habis mendekati lereng

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mendorong warga di permukiman elit, khususnya yang berada dekat dengan aliran sungai untuk melakukan penghijauan agar mampu menahan tanah dari bahaya longsor.

"Kalau mereka punya tanah sampai pinggir sungai misalnya seperti lereng, saran saya bangunannya jangan sampai habis mendekati lereng," kata Isnawa Adji, saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu.

Ia mengimbau agar warga menyisakan sekitar 3-5 meter tanah yang berada di pinggir sungai untuk dihijaukan misalnya dengan ditanam pohon atau dijadikan taman bermain.

Tanah yang disisakan itu pun, lanjut dia, masih menjadi bagian kepemilikan warga setempat.

Dengan begitu, lanjut dia, tidak membebani struktur fondasi tanah di bawah.

Baca juga: Tanah longsor timpa sejumlah rumah di Kemang Timur

Namun, jika tanah yang berada di lereng dan dekat aliran sungai dibangun sepenuhnya menjadi bangunan, dikhawatirkan memberi beban berat sehingga ketika tanah labil akibat hujan deras, berpotensi kembali longsor.

"Kalau semua ditambah dengan bangunan, otomatis akan membebani kekuatan dari tanah itu yang sewaktu-waktu bisa roboh, baik jatuh ke sungai, ke kali atau mungkin menimpa warga di bawahnya," ucapnya.

Beberapa waktu lalu, ia sempat meninjau tanah longsor yang terjadi di Kemang Timur XI, Jakarta Selatan, salah satu kawasan permukiman warga dengan ekonomi menengah ke atas.

Longsoran tanah tersebut menutupi saluran kali yang berada di bawahnya.

Saat ini, tanah longsor itu sedang dalam penanganan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.

Baca juga: Terdapat 11 lokasi tanah longsor akibat banjir di Jaktim

Isnawa sendiri memetakan sejumlah daerah yang kerap dilanda tanah longsor di antaranya di Jagakarsa, Kemang termasuk Kemang Timur, Pejaten Timur dan Lebak Bulus yang umumnya di dekat bantaran sungai atau kali.

Pihaknya melakukan perbaikan di antaranya dengan memasang turap, dolken atau penahan lainnya agar tidak longsor.

Namun, kejadian tanah longsor yang berulang, kata dia, juga memerlukan kerja sama dan partisipasi aktif dari warga.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021