"Langkah perseroan untuk masuk ke bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan perseroan yang lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat me

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan produsen beton PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO sekaligus tercatat sebagai perusahaan kesembilan pada 2021.

"Langkah perseroan untuk masuk ke bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan perseroan yang lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder," kata Direktur Utama BEBS Hasan Muldhani melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Perseroan melepas dua juta saham atau setara dengan 22,22 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga Rp100 per saham sehingga dana yang berhasil dihimpun perseroan sebesar Rp200 miliar.

Baca juga: Ulima Nitra jadi perusahaan pertama melantai di bursa melalui e-IPO

Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 53,67 persen akan digunakan untuk pembelian satu bidang tanah seluas 74.045 meter persegi dengan nilai transaksi Rp103 miliar. Adapun sisanya, 46,33 persen dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal.

Menurut Hasan, pembangunan infrastruktur beberapa tahun ke depan masih menjadi salah satu program prioritas pemerintah karena fungsi pentingnya dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi barang dan jasa, mitigasi urbanisasi yang tinggi serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan.

Menimbang hal tersebut, lanjut Hasan, terlihat bahwa industri manufaktur beton readymix dan precast memiliki prospek usaha yang sangat baik. Namun, dengan besarnya potensi pasar tersebut dapat dipastikan persaingan antar pemain di industri beton juga akan semakin ketat.

"Setiap perusahaan pastinya akan berlomba-lomba untuk memperoleh porsi besar dari potensi pasar tersebut. Karena itu, perseroan menyiapkan strategi strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan di industri konstruksi nasional, salah satunya dengan menjadi perusahaan terbuka," ujar Hasan.

Baca juga: IPO dinilai sebagai langkah positif kembangkan perusahaan usai pandemi

Hasan menuturkan, perseroan akan melakukan rencana ekspansi usaha di beberapa daerah yaitu Subang (Jawa Barat), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Di Subang, perseroan sedang membangun pabrik Precast Square Pile. Di Kalimantan Tengah berencana akan membangun 1 (satu) Batching Plant, 2 (dua) Crusher Plant, 1 (satu) Tambang Pasir, 1 (satu) Asphalt Mixing Plant (AMP), 1 (satu) pabrik Precast Square Pile, dan 1 (satu) pabrik Precast Spun Pile. Sedangkan di Sulawesi Tengah, Perseroan berencana membangun 1 (satu) Crusher Plant.

“Pembangunan pabrik di Kalimantan dan Sulawesi merupakan strategi perseroan untuk pengembangan ekspansi usaha di mana pertimbangan adalah lokasi pabrik dekat dengan lokasi bahan baku batu split dan pasir yang dimiliki oleh entitas Anak. Perseroan bisa mengurangi HPP produk, sehingga bisa menjual produk Perseroan dengan harga yang kompetitif," kata Hasan.

Pada perdagangan perdana, saham BEBS terpantau naik 35 poin atau menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA) 35 persen menjadi Rp135 per saham.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021