Jakarta (ANTARA) - Roger Federer menargetkan medali Olimpiade ketiga di Olimpiade Tokyo tahun ini setelah absen pada 2016 karena cedera, dalam upaya mendapatkan kembali momentum ketika dia kembali ke lapangan pekan ini setelah 13 bulan absen karena masalah lutut.
Federer (39) membuat comeback yang telah lama ditunggu-tunggu di Qatar Open -- di mana dia melawan petenis Inggris Dan Evans pada babak kedua -- setelah dua operasi lutut mengakhiri musimnya tahun lalu.
Petenis Swiss itu belum memainkan pertandingan kompetitif sejak kekalahannya pada semifinal Australia Open dari Novak Djokovic tahun lalu, namun sudah tidak sabat menunggu Wimbledon dan Olimpiade.
"Partisipasi di Olimpiade adalah bagian dari rencana saya meskipun tujuan utama saya adalah mulai hari ini hingga Wimbledon, turnamen yang mendahului Olimpiade," ujar Federer, dikutip dari Reuters, Rabu.
Baca juga: Federer tidak berniat pensiun cuma karena cedera
Baca juga: Federer "bersemangat" kembali berkompetisi di Doha
"Saya berharap bahwa saya akan sepenuhnya bugar saat itu dan pertanyaan tentang lutut saya akan berhenti."
"Olimpiade adalah tujuan utama saya ... Sayangnya, saya melewatkan Olimpiade Rio (tahun 2016) karena cedera lutut kiri. Saya berharap saya akan kembali ke Olimpiade Tokyo."
Federer kehilangan perunggu di nomor tunggal pada 2000 tetapi memenangkan medali emas di nomor ganda di Beijing pada 2008 bersama Stan Wawrinka, serta medali perak tunggal pada 2012 di London.
Petenis Swiss itu juga memberikan pemikirannya tentang mengapa pemain generasi berikutnya tidak dapat menerobos. Dia mengatakan peluang tidak pernah menguntungkan mereka karena mereka harus mengalahkan setidaknya dua dari "tiga besar" untuk memenangkan Grand Slam.
"Masalah bagi generasi baru adalah Novak, Rafa (Nadal) dan saya tidak bisa bermain dengan cara yang berbeda," ujar Federer.
Baca juga: Bagi Rod Laver jawara tenis sejati adalah Roger Federer
Baca juga: Djokovic samai rekor Federer di pekan terlama peringkat satu dunia
"Salah satu dari mereka mungkin bisa mengalahkan saya tapi gagal mengalahkan Novak, atau mengalahkan Novak tapi gagal mengalahkan Rafa, atau mengalahkan Rafa tapi gagal mengalahkan saya."
“Saya yakin kami akan melihat perubahan besar setelah tiga tahun. Tapi saya tahu bahwa Rafa, Novak dan saya akan berusaha berdiri teguh untuk waktu yang lama dan akan berusaha meningkatkan jumlah gelar kami."
Djokovic (33) merebut Grand Slam ke-18 di Australia Open tahun ini, dan sekarang terpaut dua gelar dari Federer dan Nadal yang berusia 34 tahun, yang masing-masing memenangi 20 gelar Grand Slam.
Baca juga: Djokovic pastikan kembali ke Tour di Miami Open
Baca juga: Rublev catatkan gelar ATP 500 keempat di Rotterdam Open
Baca juga: Swiatek atur pertemuan dengan Muguruza di babak ketiga Dubai Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021