Indeks S&P/ASX 200 naik 0,3 persen menjadi 6.790,20 poin pada 2304 GMT. Indeks acuan ASX 200 telah ditutup 0,5 persen lebih tinggi pada perdagangan Selasa (9/3/2021).
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia menguat pada awal perdagangan Rabu pagi, ketika saham-saham teknologi melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan menyusul reli di Nasdaq semalam.
Indeks S&P/ASX 200 naik 0,3 persen menjadi 6.790,20 poin pada 2304 GMT. Indeks acuan ASX 200 telah ditutup 0,5 persen lebih tinggi pada perdagangan Selasa (9/3/2021).
Indeks saham global juga naik karena penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS meredakan kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi dapat menjadi terlalu panas dan menyebabkan inflasi yang lebih kuat dari perkiraan. Imbal hasil yang lebih rendah juga membantu lonjakan Nasdaq lebih dari tiga persen.
Baca juga: Saham Australia ditutup naik meskipun ada aksi jual saham teknologi
Sub-indeks saham terkait teknologi Australia melonjak 4,7 persen dan berada di jalur untuk hari terbaik mereka sejak Juli 2020. Raksasa perusahaan teknologi beli-sekarang-bayar-kemudian Afterpay melambung 8,4 persen, sementara Appen Ltd terangkat 5,9 persen.
Indeks saham emas juga terangkat sebanyak 2,8 persen, karena penurunan imbal hasil juga mendukung harga emas.
West African Resources naik 7,69 persen, diikuti oleh Gold Road Resources Ltd, yang naik 6,6 persen.
Sentimen juga didorong oleh ketua bank sentral Australia yang menolak pembicaraan pasar tentang kenaikan suku bunga, mengatakan akan membutuhkan setidaknya hingga 2024 untuk mencapai lapangan kerja penuh bahkan ketika ekonomi sekarang berada dalam "jarak yang sangat dekat" dari pra-pandemi.
Baca juga: Saham Asia diperkirakan ikuti tren Wall Street, fokus beralih ke China
Sementara itu, saham-saham energi merosot 1,7 persen karena harga minyak turun. Beach Energy dan Santos masing-masing turun 2,8 persen dan 2,7 persen.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 menguat 0,9 persen menjadi 12.257,50 poin pada awal perdagangan.
Bank sentral negara itu mengatakan akan menghapus beberapa fasilitas likuiditas sementara yang telah diberlakukan selama pandemi COVID-19, karena kondisi pasar membaik.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021