Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong dan menyambut baik komitmen para milenial pelaku usaha kreatif untuk mengembangkan industri kreatif Tanah Air dalam rangka menciptakan lapangan kerja.

“Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Selasa.

Menko Airlangga mengatakan Asia Tenggara merupakan potensi pasar yang besar, didukung dengan jumlah penduduk serta stabilitas ekonomi maupun politik sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.

“Di tengah pandemi ada yang namanya magic box bernama smartphone. Kebutuhan hiburan makin tinggi sehingga harus dimanfaatkan dengan konten-konten kreatif. Produk-produk virtual harus kita dorong, bukan hanya yang sifatnya fisik,” jelas Menko Airlangga.

Baca juga: Kemenparekraf harap pembangunan Movieland dorong industri kreatif

Pemerintah juga telah mengakomodasi pengembangan ekonomi kreatif dan digital melalui kebijakan seperti UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dengan turunannya PP 7/2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Menko Airlangga menjelaskan strategi pengembangan kewirausahaan termasuk ekonomi kreatif yang saat ini dilakukan adalah meningkatkan kapasitas usaha, akses pembiayaan bagi wirausaha, penciptaan peluang usaha, dan start-up, serta nilai tambah usaha sosial.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, subsektor ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional dengan menyumbangkan 7,44 persen terhadap PDB, 14,28 persen tenaga kerja, dan 13,77 persen ekspor.

Baca juga: Tantangan industri hiburan & peran negara bangkitkan ekonomi kreatif

Data pun mencatat ada sekitar 8,2 juta usaha kreatif di Indonesia yang didominasi oleh usaha kuliner, fesyen, dan kriya sehingga tiga subsektor ini memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif.

Selain itu, terdapat beberapa sub sektor dengan pertumbuhan tercepat yaitu TV dan radio, film, animasi, video, seni pertunjukan, dan desain komunikasi visual.

Menko Airlangga menyebutkan sektor animasi pun memiliki kesempatan besar dalam membuka dan menyerap tenaga kerja dengan tuntutan kompetensi yang bisa dilakukan oleh SDM keluaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keadaan tersebut berlaku di perusahaan animasi yang memiliki skala usaha berdasarkan jumlah SDM lebih dari 50 pekerja.

Ia mengatakan dari 120 studio animasi Indonesia tercatat mempekerjakan 5.771 tenaga kerja kreatif yang didominasi oleh generasi muda dengan diperkirakan terdapat sekitar 24.000 pekerja yang bergerak di sektor industri animasi.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno bertekad gairahkan kembali industri kreatif

“Artinya animasi merupakan salah satu industri kreatif yang padat karya dan padat modal,” ujar Menko Airlangga.

Oleh sebab itu Menko Airlangga menegaskan pemerintah harus serius menggarap industri kreatif di Indonesia dengan bersinergi bersama pelaku usaha yang lebih memahami dinamika di lapangan.

Ia menuturkan pemerintah nantinya akan lebih berperan sebagai fasilitator dan enabler bagi terciptanya ekosistem yang kondusif.

“Usulan teman-teman silakan lebih dikonkretkan. Pemerintah akan mendukung apalagi hal ini juga terkait dengan pengembangan SDM dan sesuai dengan momentum digitalisasi,” tegas Menko Airlangga.

Baca juga: Wapres dorong pelaku industri kreatif rancang produk halal

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021