Inilah sebabnya dengan otoritas keilmuannya, keberadaan guru besar sangat penting untuk menciptakan pusat-pusat keunggulan yang strategis
Solo, Jateng (ANTARA) - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Dr Jamal Wiwoho mendorong guru besar lebih aktif melakukan penelitian karena capaian tersebut menjadi salah satu ukuran keberhasilan pencapaian target kinerja Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
"Kerja berinovasi wajib menjadi arus utama karena inovasi diyakini bisa menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa," katanya pada pengukuhan sejumlah guru besar UNS di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengatakan saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dan berubah dengan sangat cepat. Bahkan, dikatakannya, dalam menghadapi situasi tersebut institusi pendidikan tinggi merupakan institusi yang paling siap dan responsif menjadi rujukan perubahan dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Inilah sebabnya dengan otoritas keilmuannya, keberadaan guru besar sangat penting untuk menciptakan pusat-pusat keunggulan yang strategis. Hal ini yang pada akhirnya akan mendorong kemajuan UNS dan keberlangsungan hajat hidup bangsa dan negara," katanya.
Bukan hanya lebih produktif dalam melakukan penelitian, namun ia juga meminta para guru besar lebih aktif dalam menulis buku dan melakukan publikasi ilmiah di jurnal internasional terakreditasi serta menghasilkan karya-karya inovatif.
"Terlebih pada tahun 2021, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) telah mengucurkan dana riset unggulan untuk 12 PTNBH dengan nilai sebesar Rp399,3 miliiar. Ini kesempatan baik dan ajang pembuktian bagi kita untuk menunjukan klaster riset dan inovasi UNS yang maju, yang sanggup merespons tantangan masa depan bangsa yang kian pelik dan kompleks," katanya.
Sementara itu, pada acara yang dilakukan secara luring dan daring tersebut Rektor UNS mengukuhkan sebanyak enam guru besar, di antaranya Bandi yang merupakan guru besar bidang Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Izza Mafruhah yang merupakan guru besar bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan FEB.
Selain itu, ada pula Joko Triyono guru besar bidang Ilmu Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT), Sudadi guru besar bidang Ilmu Teknologi Pupuk Hayati Fakultas Pertanian (FP), Endang Yuniastuti yang merupakan guru besar bidang Ilmu Genetika Tanaman FP UNS, dan Supriyadi yang merupakan guru besar bidang Ilmu Hama Tanaman FP UNS.
Dengan bertambahnya enam guru besar baru ini, maka secara keseluruhan jumlah guru besar UNS menjadi 235 orang dan 131 orang di antaranya adalah guru besar aktif, demikian Jamal Wiwoho.
Baca juga: Rektor UNS pastikan penerapan pembelajaran berbasis 4.0
Baca juga: Rektor UII: Guru besar jangan terbawa arus narasi publik
Baca juga: Gunakan surfaktan ramah lingkungan kurangi polusi perairan, kata pakar
Baca juga: Guru besar UNS meninggal dunia usai pengukuhan
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021