Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat), Wiranto, mengakui sikap kepemimpinan yang dimilikinya, merupakan hasil didikan dan tempaan selama selama dirinya berada di Gorontalo, saat menjabat sebagai komandan peleton puluhan tahun yang lalu.
Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara bertajuk "Dialog dan sambung rasa Wiranto, capres RI ketujuh, dengan tokoh masyarakat se-provinsi Gorontalo" di Gorontalo, Selasa malam.
"Bakat kepemimpinan saya ditempa dan dibentuk di Gorontalo, saat saya menjadi komandan peleton pada kompi 713, di sebuah pelosok bernama Totulo, pada waktu itu saya yang masih belia, harus memimpin tentara yang rata-rata sudah punya pengalaman perang di berbagai daerah," katanya mengenang peristiwa yang terjadi puluhan tahun silam itu.
Dia mengatakan, pada masa-masa itu, terjadi pertemuan budaya Jawa yang dimilikinya, dengan budaya setempat, sehingga melahirkan kepribadian baru yang turut mempengaruhi sikap kepemimpinannya kelak.
"Untuk itu, yang pertama kali terpikir dalam benak saya, sesudah mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden RI ketujuh, yakni mengunjungi Gorontalo, untuk memberitahukan ada bagian dari daerah ini yang kini siap untuk menjadi pemimpin Indonesia masa depan," kata mantan Menhankam tersebut.
Namun demikian, dirinya mengklaim kedatangannya di Gorontalo itu bukan dalam rangka berkampanye, namun lebih tepat dikatakan sebagai momentum silaturahmi dengan para tokoh masyarakat setempat.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh wakil Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, sejumlah rektor dan ratusan kader Hanura itu, Wiranto mengemukakan penilaiannya terhadap figur pemimpin kedepan, yang harus suka melayani, dan mengabdi untuk kepentingan rakyat Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009