Ketua Baznas Kabupaten Bekasi Abdul Azis mengatakan pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk memulai pembangunan rumah yang rusak akibat banjir.
"Masih menunggu, sebab kondisi tanahnya masih labil akibat terendam air yang cukup lama. Jika dipaksakan dibangun sekarang ini, maka rumahnya akan cepat rusak, jadi kami tunggu tanahnya padat dulu, mudah-mudahan sebelum puasa," katanya di Cikarang, Selasa.
Azis menyebut banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di wilayah tersebut menyebabkan lima rumah warga hanyut terbawa air banjir.
Baca juga: BAZNAS bantu usaha kuliner mustahik sate Bekasi
Baca juga: Baznas Bekasi salurkan zakat senilai Rp1,2 miliar
Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah menganggarkan pembangunan kelima rumah korban banjir itu melalui Baznas Kabupaten Bekasi. Setiap rumah mendapatkan alokasi sebesar Rp20 juta untuk pembangunan unit rumah baru dengan ukuran lima kali enam meter.
"Karena tanahnya labil, butuh pemasangan cakar ayam agar pondasinya kokoh, kemungkinan anggaran bantuannya tiap rumah bisa lebih dari itu. Saat ini kami sedang upayakan penambahan anggarannya," katanya.
Azis menginginkan bantuan perbaikan rumah tersebut bisa dimanfaatkan warga dalam jangka panjang. Pihaknya menghindari konstruksi bangunan yang tidak kokoh akibat kontur tanah yang kurang stabil sehingga bisa mengakibatkan kekuatan rumah tidak bertahan lama.
Azis mengaku akibat terjangan banjir, kini warga yang rumahnya rusak memilih mengungsi sementara ke rumah sanak saudara terdekatnya.
"Kami berusaha sebelum Ramadhan sudah dibangun rumah warga yang rusak, kasihan juga warga masih numpang, apalagi mau memasuki bulan Ramadhan, mereka belum ada rumah, kasihan," ungkapnya.
Baznas Kabupaten Bekasi masih terus berupaya menyediakan kebutuhan logistik kepada korban banjir. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan sembilan bahan pokok maupun logistik perlengkapan lain.*
Baca juga: Baznas Bekasi naikkan target zakat fitrah jadi Rp1,6 miliar
Baca juga: Baznas Bekasi tetapkan nilai zakat fitrah Rp40.000
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
