Indeks Shanghai Composite turun 1,82 persen menjadi 3.359,29 di akhir sesi

Shanghai (ANTARA) - Indeks saham acuan China terkoreksi pada Selasa dan saham unggulan (blue-chip) merosot ke level terendah 12 minggu karena investor mencemaskan kemungkinan pengetatan kebijakan, meskipun pemulihan ekonomi melambat.

Aksi jual saham China melanjutkan penjualan ekuitas global sehubungan dengan kenaikan imbal hasil obligasi dan ketakutan bahwa inflasi akan memaksa bank sentral untuk menarik diri dari kebijakan akomodatif lebih awal dari yang diharapkan.

"Pengetatan kebijakan yang prematur dapat menciptakan risiko penurunan bagi ekonomi tetapi menjaga kebijakan akomodatif terlalu lama dapat menyebabkan ekonomi dan pasar menjadi terlalu panas," kata Michelle Qi, kepala ekuitas di Eastspring Investments di Shanghai.

"Ini juga akan sulit untuk mencapai keseimbangan antara menstabilkan pertumbuhan jangka pendek dan mendorong reformasi struktural."

Indeks Shanghai Composite turun 1,82 persen menjadi 3.359,29 di akhir sesi. Hingga saat ini indeks turun 9,98 persen dari tertinggi multi-tahun yang disentuh pada 18 Februari, sedikit di bawah penurunan 10 persen yang biasanya didefinisikan sebagai koreksi.

Baca juga: Saham China dibuka melemah setelah anjlok sehari sebelumnya

Indeks saham unggulan CSI300, yang jatuh ke dalam koreksi minggu lalu, menghapus kenaikan kecil tengah hari untuk merosot lebih jauh. Indeks sempat menyentuh titik terendah sejak 15 Desember sebelum ditutup turun 2,15 persen pada 4,971,00.

"Laju pemulihan ekonomi China melambat ... sementara suku bunga terus meningkat. Kombinasi seperti itu tidak memberi pertanda baik bagi ekuitas," kata Zheng Zichun, analis AVIC Securities, dikutip dari Reuters.

Zheng mengatakan reksa dana juga menghadapi tekanan jual untuk menangani penarikan oleh investor ritel, dan koreksi pasar dapat memperlambat laju peluncuran reksa dana baru.

Investor dipaksa keluar dari saham populer seperti Kweichow Moutai Co Ltd dan masuk ke saham-saham kecil oleh kekhawatiran tentang bagaimana pihak berwenang dapat mengendalikan valuasi saham yang tinggi.

Saham raksasa produsen minuman keras berbalik dari kenaikan tengah hari menjadi ditutup 1,17 persen lebih rendah, menyusul penurunan 4,86 persen pada hari Senin. Saham Moutai telah jatuh lebih dari 26 persen dari puncaknya pada 18 Februari.

Meskipun pasar melemah, investor asing tetap menjadi pembeli bersih saham-A melalui Stock Connect, menurut data Refinitiv.

Yuan China juga bergejolak, sempat menyentuh level terendah dua setengah bulan sebelum memulihkan semua kerugiannya untuk diperdagangkan pada 6,5235 per dolar AS sekitar pukul 07.30 GMT.

Baca juga: Saham Australia ditutup naik meskipun ada aksi jual saham teknologi
Baca juga: Saham Tokyo ditutup untung, Indeks Nikkei melambung 284,69 persen

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021