Aksi jual di bidang teknologi mengikuti langkah serupa semalam di bursa AS

Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia memudar pada sesi sore tetapi masih berhasil ditutup lebih tinggi pada Selasa.

Pada penutupan pasar, indeks acuan ASX 200 naik 31,60 poin atau 0,47 persen menjadi 6.771,20, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 28,80 poin atau 0,41 persen menjadi 7.000,40.

Pada perdagangan Selasa, indeks ASX 200 sempat naik hingga 1,03 persen, namun aksi jual saham teknologi terus berlanjut dan menyeret pasar lebih rendah.

"Kinerja pasar Australia terbelah karena saham teknologi dan pertambangan turun, sementara sektor lain sebagian besar bertahan pada kenaikan awal karena investor terus mencerna pergerakan yang lebih tinggi untuk imbal hasil obligasi dan dampaknya pada saham pertumbuhan," kata penulis keuangan CommSec Daniel O'Leary.

"Aksi jual di bidang teknologi mengikuti langkah serupa semalam di bursa AS".

Baca juga: Saham Tokyo ditutup untung, Indeks Nikkei melambung 284,69 persen

Saham teknologi lokal turun 1,71 persen sementara utilitas, perawatan kesehatan dan keuangan memimpin kenaikan.

Di bidang keuangan, dikutip dari Xinhua, bank-bank besar melonjak dengan Commonwealth Bank naik 0,65 persen, National Australia Bank naik 0,83 persen, Westpac Bank naik 0,73 persen dan ANZ naik 1,32 persen.

Saham pertambangan bervariasi dengan BHP turun 0,79 persen, Rio Tinto naik 0,08 persen, Fortescue Metals turun 0,14 persen, dan penambang emas Newcrest turun 1,55 persen.

Produsen minyak dan gas negara itu melemah dengan Oil Search turun 2,19 persen, Santos turun 1,85 persen dan Woodside Petroleum turun 0,08 persen.

Supermarket terbesar di Australia bervariasi dengan Coles turun 0,07 persen, dan Woolworths naik 0,15 persen.

Sementara, raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,64 persen, maskapai nasional Qantas melonjak 2,39 persen dan perusahaan biomedis CSL melonjak 1,69 persen.

Baca juga: Saham Aussie dibuka lebih tinggi terangkat lonjakan sektor keuangan
Baca juga: Saham Asia diprediksi menguat didukung prospek pemulihan global

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021