"Soal kerjasama dengan pihak manapun belum muncul sejauh ini. Walaupun jelas kita dukung siapa saja yang mau menerima kita (PH) untuk dukung pemerintahan yang baik, tolak korupsi, tolak segala bentuk penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan dan menjaga (hak) orang Melayu, bumiputera dan semua etnis," kata Anwar dalam jumpa pers di Kuala Lumpur, Senin.
Pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) tersebut tidak menolak kemungkinan untuk bekerjasama dengan UMNO menyusul sikap partai tersebut untuk tidak meneruskan kerjasama dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) pada Pemilu ke-15.
Saat ini UMNO bersama koalisi Barisan Nasional (BN) bergabung dalam Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Presiden Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yasin yang juga perdana menteri Malaysia.
Pada kesempatan yang sama Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa PH telah memulai proses negosiasi kursi untuk menghadapi Pemilu ke-15.
Anwar mengatakan PH juga memperhatikan kursi partai sekutu lainnya termasuk usulan yang diajukan oleh Organisasi Progresif Kinabalu Bersatu (UPKO).
"Dewan Kepresidenan PH telah memutuskan beberapa hal termasuk kerja sama mesin pemilu dan memulai negosiasi kursi yang melibatkan partai komponen PH pada khususnya, serta mempertimbangkan alokasi untuk partai mitra lainnya," katanya.
Dia mengatakan terdapat usulan dari Presiden UPKO, Datuk Seri Wilfred Madius Tangau yang akan diperhitungkan.
Namun anggota parlemen Port Dickson tidak berkomentar lebih lanjut atas usulan UPKO yang merupakan partai oposisi tetapi tidak termasuk dalam koalisi PH.
Baca juga: Anwar Ibrahim: PH membuka kerjasama semua pihak
Baca juga: Sekjen BN tetap tolak DAP dan Anwar Ibrahim
Baca juga: Anwar Ibrahim ajukan permohonan ke Pengadilan Federal terkait darurat
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2021