Sistem kelistrikan akibat banjir ini membuat 3.806 pelanggan kami belum bisa kami operasikan kelistrikannya, karena masih tergenang banjir demi mengutamakan keselamatan masyarakat
Bandung (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) menyatakan hingga Senin pukul 07.10 WIB, terdapat 16 unit gardu listrik di wilayah layanan PLN UP3 Karawang kembali tergenang banjir sehingga total ada 3.806 pelanggan PLN di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terdampak pasokan listriknya.
"Sistem kelistrikan akibat banjir ini membuat 3.806 pelanggan kami belum bisa kami operasikan kelistrikannya, karena masih tergenang banjir demi mengutamakan keselamatan masyarakat," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Bandung, Senin.
Dengan kondisi tersebut, kata Agung, PLN terus bersiaga mengutamakan keselamatan masyarakat dalam penanganan banjir yang terjadi di wilayah layanan PLN UP3 Karawang.
Dia mengatakan sebanyak 3.799 personil PLN disiagakan untuk mengamankan sistem kelistrikan yang terdampak banjir akibat hujan yang terus mengguyur sejumlah wilayah di Karawang diantaranya Perumahan Bumi Indah Kampung Kasurupan.
Selain itu, PLN tetap menyiagakan 3.799 orang personil dan 72 Posko yang tersebar di wilayah Jawa Barat serta menyiapkan 103 genset, 20 UPS, 99 unit gardu bergerak, 12 unit kendaraan deteksi dan 700 unit kendaraan operasional pada kondisi siaga ini.
Agung menambahkan pihaknya terus bekerja keras dan memantau kondisi di lapangan sejak hujan terus mengguyur wilayah Jawa Barat. PLN juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir.
Agung mengatakan terdapat kondisi yang menyebabkan listrik dinonaktifkan demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam.
"PLN segera memulihkan listrik di lokasi banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak menandatangani berita acara penyalaan," kata Agung.
PLN terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah. Pihak PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk hal tersebut.
"Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari mini circuit breaker (MCB) pada kWh meter," katanya.
Baca juga: PLN buka posko pemulihan kelistrikan pascabanjir Bekasi
Baca juga: 500 gardu menyala, listrik terdampak banjir di Jakarta kembali pulih
Baca juga: Pantau penanganan banjir, Menteri ESDM apresiasi etos kerja PLN
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021