Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Jumlah pengungsi gempa di Provinsi Sulawesi Barat masih tersisa 17.637 orang setelah sebagian mereka pulang ke rumahnya meskipun dalam kondisi rusak.

"Pengungsi di Sulbar sebelumnya mencapai 90 ribu orang namun jumlahnya terus menurun dan tersisa di awal gempa pengungsi mencapai
17.637 orang," kata Koordinator Divisi Keamanan dan Ketertiban Posko Transisi Bencana Gempa Sulbar, Bujaeramy Hasan di Mamuju, Senin.

Baca juga: Warga korban gempa Mamuju masih butuh, TNI-AD bantu air bersih

Ia mengatakan, pemerintah telah membantu pemulangan pengungsi gempa dari tenda daruratnya dan akan membangun tenda darurat di rumahnya yang telah rusak.

"Kami membantu pembongkaran tenda, pembenahan barang pengungsi, dan membantu memasangkan tenda di sekitar rumah bagi yang rumahnya rusak parah," katanya.

Baca juga: Posko transisi darurat gempa Sulbar fasilitasi pemulangan pengungsi

Ia mengakui, tidak semua pengungsi dibantu kepulangannya karena petugas yang membantu pengungsi jumlahnya sangat terbatas.

"Posko transisi darurat gempa Sulbar bertekad untuk bagaimana memulihkan keamanan dan kondisi tertib pasca gempa sehingga juga dilaksanakan patroli keamanan setiap hari baik malam maupun siang di titik pengungsian dan pemukiman warga," katanya.

Baca juga: Inisiatif Zakat Indonesia siapkan 93 huntara penyintas gempa Sulbar

Ia mengajak, pengungsi gempa melakukan pembersihan lingkungan dengan tujuan, selain untuk kesehatan juga diharapkan dapat menghilangkan pikiran atau trauma gempa.

"Kami juga senantiasa mengingatkan dan mengimbau kepada pengungsi untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan berbagi masker sebagai antisipasi meluasnya COVID-19 di pengungsian," kata Hasan yang juga Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Provinsi Sulbar.

Ia menyampaikan, pengungsi gempa terbanyak di Kabupaten Mamuju di Kecamatan Tappalang dan pihaknya akan terus membantu para pengungsi gempa Sulbar.

Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021