Jakarta (ANTARA) - Toni Kroos mengatakan bahwa ia selalu berniat untuk mengakhiri karier bermainnya bersama Real Madrid.
Kroos menjalani karier yang sukses sejak bergabung dengan Los Blancos dari Bayern Muenchen pada musim panas 2014. Ia memenangkan tiga trofi Liga Champions dan dua gelar La Liga di antara 13 trofi yang diraihnya.
Gelandang berusia 31 tahun ini mencatatkan 309 penampilan untuk Madrid di semua kompetisi, yang menjadikannya pemain Jerman dengan penampilan terbanyak di Santiago Bernabéu, melampaui Uli Stielike.
Kroos, yang telah mencetak 21 gol sejak pindah ke ibu kota Spanyol, mengatakan bahwa ia bangga bisa disandingkan dengan pemain-pemain Jerman lainnya yang bermain di Real Madrid.
Baca juga: Toni Kroos: Spanyol ajari kami cara bermain bola
Baca juga: Real Madrid siap lepas Raphael Varane ke Manchester United
"Ini sesuatu yang istimewa. Ketika Anda melihat pemain Jerman yang pernah bermain di sini, Anda menyadari bahwa mereka adalah nama besar: (Gunter) Netzer, (Bernd) Schuster atau Stielike. Menyalip Stielike, yang merupakan legenda klub, membuat saya sangat senang," ujarnya kepada Real Madrid TV, yang dikutip AS, Sabtu.
"Ini adalah rekor khusus dan saya senang bisa mencapai titik ini. Seperti yang selalu saya katakan, saya berencana pensiun di sini dan itulah yang akan saya coba lakukan."
Kroos telah mencetak dua gol dan memberikan enam assist dalam 22 penampilan La Liga musim ini, sedangkan ia telah membuat 31 penampilan di semua kompetisi.
Madrid saat ini berada di urutan ketiga klasemen liga Spanyol, terpaut lima poin dari rival sekota sekaligus pemuncak Atletico Madrid jelang derby ibu kota Spanyol pada Minggu malam WIB.
Baca juga: Mourinho tandaskan masa depan Bale tergantung Real Madrid
Baca juga: Zidane merasa Real Madrid pantas dapat lebih dari satu poin
"Saya mencoba memberikan yang terbaik di setiap pertandingan dan setiap umpan yang saya buat yang tidak mencapai rekan setim mengganggu saya," tambah Kroos.
"Saya berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam pengertian ini, meskipun Anda tidak pernah bisa menjadi sempurna. Saya mempraktikkannya dan saya telah mengerjakannya terus menerus selama bertahun-tahun."
Madrid asuhan Zidane belum pernah kalah dalam pertandingan liga di Wanda Metropolitano, di mana mereka menang satu kali dan seri dua kali dan tetap menjadi satu-satunya tim La Liga yang tidak terkalahkan di stadion baru Atletico.
Zidane bisa menjadi pelatih Madrid kedua yang menghindari kekalahan dalam empat derby tandang pertamanya melawan Atletico dalam sejarah liga, setelah Luis Molowny pada 1986.
Baca juga: Bek Barcelona Gerard Pique terancam absen tiga pekan karena cedera
Baca juga: Joan Laporta: Messi akan pergi bila saya gagal jadi presiden Barca
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021