memberikan contoh yang dengan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi bangsa
Kendari (ANTARA) - Putra daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Brigadir Satu Anumerta Herlis Pombili korban meninggal akibat kontak tembak dengan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso gugur sebagai Pahlawan Bangsa di Kabupaten Kolaka Utara.
Brigadir Anumerta Herlis Pombili merupakan anggota Pleton II Kompi IV Bataliyon A Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah asal Desa Kondara, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Almarhum meninggal dunia pada Rabu 3 Maret 2021 pukul 14.00 Wita di pegunungan Kilometer Tujuh, Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah akibat kontak senjata dengan kelompok MIT Poso saat melakukan operasi patroli.
Brigadir Anumerta Herlis Pombili lahir pada 12 Agustus 1993 merupakan anak kedua dari empat orang bersaudara pasangan Ido Pombili dan almarhumah Salmi.
Almarhum Brigadir Anumerta Herlis Pombili mengabdikan dirinya bagi bangsa dengan bergabung menjadi anggota kepolisian.
Ia masuk menjadi Brigadir Brimob Polda Sulteng sejak tahun 2013. Lalu pada tahun 2014 pangkat almarhum naik menjadi Brigadir Polisi Dua, kemudian pada tahun 2019 pangkatnya menjadi Brigadir Satu.
Isak tangis pecah
Warga dan keluarga terus berdatangan ke rumah duka Brigadir Anumerta Herlis Pombili di Desa Kondara, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (4/3).
Mereka menunggu kedatangan jenazah Briptu Herlis yang gugur saat kontak senjata dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Spanduk ucapan bela sungkawa terpasang di depan rumah duka almarhum Brigadir Anumerta Herlis. Korban merupakan putra daerah asal Desa Kondara, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara.
Isak tangis keluarga almarhum pecah saat jenazah tiba di rumah duka di Desa Kondara.
Jenazah almarhum Brigadir Anumerta Herlis tiba di rumah duka pukul 12.00 Wita menggunakan helikopter milik Polda Sulawesi Tengah.
Keluarga menangis histeris melingkari jenazah almarhum yang terdiam kaku di dalam peti jenazah.
Luapan kesedihan keluarga dan kerabat korban tidak bisa dibendung. Mereka melingkari peti jenazah korban diiringi dengan tangisan. Sementara warga setempat juga terlihat memadati rumah duka almarhum Briptu Herlis.
Nampak raut wajah sang ayah yang sedih dan terdiam merasa terpukul atas kehilangan koban.
Jenazah almarhum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desa setempat. Upacara pelepasan di rumah duka dipimpin Kapolres Kolaka Utara AKBP I Wayan Riko Setiawan dan upacara pemakaman dipimpin Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar.
Baca juga: Polisi sebut DPO MIT Poso tersisa 9 orang bersama sejumlah simpatisan
Baca juga: Satu polisi meninggal ditembak kelompok MIT Poso
Pahlawan Bangsa
Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar menjadi inspektur upacara pemakaman jenazah Brigadir Anumerta Herlis Pombili korban kontak tembak dengan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur di Poso.
Jenazah Brigadir Satu Anumerta Herlis Pombili dimakamkan di kampung halamannya Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kondara, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara tepat di samping makam ibunya yang meninggal beberapa tahun sebelumnya.
Jenazah almarhum dimakamkan di TPU setempat sesuai dengan permintaan keluarga besar agar dimakamkan di samping pusara ibunya yang meninggal pada 15 tahun silam.
Dalam proses pemakaman jenazah, ikut sejumlah pejabat setempat dan personel dari Polda Sulteng dan Polda Sultra termasuk keluarga dan warga setempat juga memadati area pemakaman.
Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar mengatakan almarhum telah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dan masyarakat melalui kepolisian Negara Kesatuan Rpublik Indonesia (NKRI) selama kurang lebih tujuh tahun.
Menurutnya, atas pengabdiannya almarhum selama ini kita harus merasa bangga bahwa almarhum sangat patuh, disiplin, loyal, dan mempunyai dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas.
Bupati mengatakan dengan kejadian tersebut tidak boleh membuat patah semangat dalam menumpas para pemberontak, serta tidak boleh membiarkan kelompok manapun merongrong NKRI.
"Almarhum Brigadir Anumerta Herlis telah memberikan contoh yang dengan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi bangsa dan negara," katanya.
Ia berharap keluarga korban dapat menerima dengan penuh ketabahan dan keikhlasan serta kesabaran atas meninggalnya almarhum Brigadir Anumerta Herlis karena gugur ketika membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kapolres Kolaka Utara AKBP I Wayan Riko Setiawan mengatakan pihaknya mewakili Polda Sultra dan Mabes Polri memberikan santunan dari Kapolri sebesar Rp75 juta kepada keluarga korban.
Ini adalah, kata dia, merupakan kebanggaan bagi Polri khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kolaka Utara bahwa ada pahlawan yang berjuang demi bangsa Indonesia.
Baca juga: Polri persempit pergerakan kelompok Ali Kalora usai kontak tembak
Baca juga: Wakapolda Sulteng pimpin pelepasan jenazah korban tembak MIT Poso
Rencana menikah
Brigadir Kepala Aksan, kakak sepupu almarhum mengatakan pihaknya sangat terpukul dan merasa kehilangan atas meninggalnya Brigadir Anumerta Herlis.
Ia mengatakan almarhum dikenal sebagai sosok anak yang baik di mata keluarga dan juga merupakan salah satu tulang punggung bagi keluarga.
Bripka Aksan menyampaikan, meskipun dalam bertugas almarhum tetap memperhatikan orang tua maupun keluarganya dengan terus menjalin komunikasi.
Meskipun demikian, pihaknya menyadari bahwa semua yang telah terjadi adalah takdir dari Yang Maha Kuasa.
Pihak keluarga juga mengaku merasa bangga karena korban meninggal tidak sia-sia, tetapi almarhum meninggal karena dalam bertugas berjuang demi negara.
Almarhum adalah, lanjutnya, bagian dari keluarga yang paling tidak bisa sampai kapanpun dilupakan karena memiliki sifat yang baik, sopan santun, serta tidak pernah membangkang terhadap orang tua maupun keluarga.
Kata dia, sebelum korban masuk untuk melakukan operasi patroli bersama timnya ke dalam hutan, almarhum sempat menelepon ayahnya untuk mengabarkan kondisi dan situasi yang sedang terjadi saat itu.
Selain itu, Bripka Aksan juga menyampaikan bahwa almarhum telah berencana menikah di tahun 2022.
"Memang benar demikian (rencana menikah). Dari almarhum sendiri sudah ada perencanaan untuk persiapan menikah tahun depan," katanya.
Kontak senjata
Sebelumnya, kontak tembak antara polisi/TNI dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) terjadi pada Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 16.00 Wita.
Dari informasi kepolisian, kontak tembak terjadi di sekitar pegunungan kilo tujuh, Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.
Akibat kontak tembak tersebut, satu orang personel kepolisian meninggal dunia yakni Briptu Herlis, anggota Brimob Polda Sulteng.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto di Palu, Rabu mengatakan satu orang anggota gugur atas nama Briptu Herlis.
Menurut Didik, kontak tembak ini masih berkaitan dengan kontak tembak terjadi pada Senin (1/3), yang mengakibatkan dua DPO MIT dan satu anggota TNI meninggal dunia.
Saat itu, jenazah Briptu Herlis sempat dievakuasi di Rumah sakit Bhayangakara Palu sebelum diterbangkan ke kampung halamannya.
Sebelumnya, pada Selasa (1/3) dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso juga tewas setelah kontak tembak dengan tim gabungan TNI/Polri dimakamkan di Kota Palu.
Kedua jasad anggota DPO MIT Poso tersebut dimakamkan di pemakaman umum, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan informasi yang diterima, keduanya dikebumikan sekitar pukul 14.00 Wita, setelah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Palu pada Selasa.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto membenarkan hal itu. Kata dia keduanya dimakamkan sekitar pukul 14.00 Wita
Kedua DPO tersebut yakni Samir alias Alfin warga asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang juga merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso, Santoso.
Dalam kontak tembak tersebut, satu DPO yakni Samir alias Alfin tewas, karena mengalami luka tembak di bagian kepala, dan Irul tewas akibat bom yang dibawanya meledak di badannya sendiri.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menyebutkan, dalam kontak tembak tersebut, dua orang DPO lainnya berhasil melarikan diri.
Tidak hanya menewaskan dua DPO MIT Poso, kontak tembak ini juga membuat salah satu prajurit TNI, yakni Praka Dedi Irawan gugur dalam kejadian tersebut. Jenazah prajurit itu sudah diterbangkan ke Jakarta.
Brigadir Anumerta Herlis Pombili merupakan kebanggaan bagi Polri khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kolaka Utara bahwa ada pahlawan yang berjuang demi bangsa Indonesia.
Baca juga: Wakapolda Sulteng pimpin pelepasan jenazah korban tembak MIT Poso
Baca juga: Pelayat terus berdatangan ke rumah duka Briptu Herlis korban MIT Poso
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021