Para model secara efektif berjalan melalui monogram dengan mengenakan pakaian monogram, membawa tas monogram, dan aksesori dengan perhiasan monogram.
Kendati serba monogram, tampilan yang dibawakan oleh para model tidak menyebabkan mata menjadi "bingung" karena siluet yang ditampilkan tampak simple dan mudah.
Ada hemline minim dengan jaket tebal, balutan tone-on-tone, dan beberapa momen warna yang sangat cerah seperti fuschia dan kuning menyala.
Versace melalui sebuah keterangan, menyatakan bahwa monogram menjadi langkah dalam strategi bisnis pasca pandemi, untuk memasuki transformasi berkelanjutan dari bisnis yang digerakkan oleh keluarga Versace dan menjadi merek super di bawah naungan perusahaan barang mewah, Capri Holdings, sejak 2018.
Dengan berorientasi pada pola, monogram baru diharapkan dapat memperluas jejaring Versace, namun sejumlah pengaman mode merasa ragu apakah monogram ini dapat diterima oleh para fashionista penggemar Versace yang otentik, sebagaimana dilaporkan sejumlah media fesyen.
Dengan hadirnya monogram baru, target pasar Versace menjadi para kaum muda yang menjunjung nilai-nilai pemberdayaan, emansipasi, dan otentisitas.
Di bawah pimpinan Donatella Versace, rumah mode ini mewujudkan otentisitasnya dalam kisah pribadi pemiliknya. Nilai-nilai kekeluargaan Versace terdokumentasi dengan baik di luar batas mode, dalam serial TV dan film. Sekarang, tantangan Versace adalah menerjemahkan jiwa kekeluargaan itu menjadi merek super yang terus berkembang.
Baca juga: Ralph Lauren donasikan 10 juta dolar AS untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Cara Donatella Versace melawan corona
Baca juga: Donatella Versace sumbang Rp3,3 miliar lawan virus corona di Italia
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021