Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan resmi meluncurkan program Makassar Recover sebagai bagian dari inovasi baru penanganan Coronavirus Disease (COVID-19).
"Program ini melibatkan semua stakheolder terkait untuk penanganan COVID-19. Program ini kita targetkan hingga Desember tahun ini," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto kepada wartawan usai peluncuran di jalan Amirullah, Makassar, Jumat malam.
Peluncuran program tersebut juga dihadiri seluruh pihak Forkopimda terkait, seperti DPRD, SKPD, IDI, dan elemen lainnya dan tetap mematuhi protokol kesehatan Bahkan disiarkan langsung melalui televisi nasional serta media sosial hingga virtual, di Hall kediaman pribadinya.
Makassar Recover, kata dia, merupakan gabungan dari komitmen Danny-Fatma dalam menangani pandemi di Kota Makassar. Ia menyebutkan penanganan pandemi ini diimplementasikan melalui tiga sub program, yaitu Penguatan Imunitas, Adaptasi Sosial, dan Pemulihan Ekonomi.
Tiga sub program yang akan dijalankan nanti melalui berbagai tahap, masing-masing 11 metode untuk penguatan Imunitas, sembilan metode untuk adaptasi sosial, dan enam metode untuk pemulihan ekonomi.
Wali kota yang terpilih kembali itu, mengemukakan program ini berangkat dari pengalaman penanganan pandemi, sehingga harus dibuat inovasi secara ril dengan sistem yang terukur dan terstruktur agar bisa mendapatkan hasil maksimal.
Pria akrab disapa Danny Pomanto berharap program ini mendapat dukungan seluruh masyarakat agar pandemi bisa dibasmi secara tuntas.
"Saya bisa menceritakan pengalaman sebagai penyintas, saya kira ini pelajaran baik bagi hidup saya dan saya merasakan langsung dampaknya. Akhirnya lahirlah Makassar Recover ini," papar Danny.
Langkah kongkret yang sedang dijalankan, lanjut dia, jelang peluncuran sudah banyak tenaga medis 306 orang yang siap bergabung. Bahkan relawan mendaftar sudah mencapai 5.000-an orang. Ini menjadi bukti keseriusan dalam memutus rantai penularan
"Kita akan simulasikan dulu selama satu bulan dulu untuk melihat perkembangan. Saya sudah paparkan tadi langkah-langkah yang segara kita jalankan mulai hari ini, " tambahnya.
Rencananya, seluruh warga kota Makassar akan diberi barcode sebagai bentuk pelacakan virus. Dan Semua data tersebut akan dikirim melalui aplikasi. Selanjutnya, dibawa ke laboratorium.
"Kita siapkan nanti ada laboratorium di kelurahan, semua akan dikirim ke laboratorium itu. Jadi, data penyintas, OTG (Orang Tanpa Gejala), dan yang terpapar. Nanti akan mudah diketahui. Indikatornya ada namanya indeks protokol kesehatan. Kita kontrol nanti melalui aplikasi dan GPS," ucap dia.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi pada peluncuran itu mengatakan masyarakat tidak perlu lagi menyaksikan fenomena menakutkan akibat Covid-19, karena sudah ada jalan keluar dalam hal penangannnya.
Meski dirinya pernah terpapar dengan status OTG, dan merasakan pengalaman itu, kedepan harapannya orang yang terpapar tidak lagi merasa ketakutan dan merasa dikucilkan.
"Saya adalah penyintas dengan status OTG. Saya rasakan betul beratnya terpisah dengan anak-anak selama isolasi mandiri. Saya harap tidak ada lagi yang merasakan hal sama. Kami berharap Makassar Recover bisa menjadi pendeteksi awal dan bisa ditangani lebih lanjut," papar Fatma.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021