Jakarta (ANTARA) - Kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat pasar ekuitas Eropa kembali tertekan pada Jumat, setelah pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell gagal menenangkan kekhawatiran investor tentang lonjakan suku bunga pinjaman baru-baru ini.
Indeks Pan-Eropa STOXX 600 turun 0,9 persen pada awal perdagangan, dengan saham perusahaan perjalanan, pertambangan, dan jasa keuangan memimpin penurunan.
Sementara Powell mengatakan kenaikan imbal hasil "penting". Dia tidak menganggapnya sebagai langkah "tidak teratur", atau salah satu yang mendorong suku bunga jangka panjang begitu tinggi sehingga Fed mungkin harus campur tangan yang lebih kuat di pasar untuk menurunkannya.
Komentar tersebut memicu aksi jual di Wall Street pada Kamis (4/3/2021), mendorong indeks Nasdaq yang padat saham teknologi untuk menghapus kenaikan tahunannya. Saham teknologi di bursa Eropa juga turun 1,0 persen, di jalur penurunan mingguan kedua.
Harga saham perusahaan perminyakan tergelincir karena harga minyak mentah melonjak mendekati level tertinggi 14 bulan setelah OPEC dan sekutunya setuju untuk tidak meningkatkan pasokan pada bulan April.
London Stock Exchange Group turun 3,6 persen meskipun membukukan hasil setahun penuh yang stabil untuk 2020 dan mengumumkan kenaikan dividen 7 persen.
Baca juga: Pasar saham Eropa naik, terangkat harapan pemulihan ekonomi global
Baca juga: Saham Eropa naik, ditopang pasar obligasi yang stabil
Baca juga: Saham Eropa turun, Bitcoin capai rekor tertinggi
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021