Roma (ANTARA) - Paus Fransiskus meninggalkan Roma, Italia, pada Jumat untuk memulai kunjungan selama empat hari ke Irak, yang akan menjadi perjalanan luar negeri paling berisiko sejak pemilihannya pada 2012 sekaligus kunjungan pertama seorang paus ke negara itu.
Irak mengerahkan ribuan personel keamanan tambahan untuk melindungi Paus Fransiskus selama kunjungan tersebut, yang berlangsung setelah serentetan serangan roket dan bom bunuh diri menimbulkan kekhawatiran akan keselamatannya.
Bendera Irak dan Vatican City berkibar di luar bandara Baghdad untuk menyambut kedatangannya.
Perjalanan Fransiskus akan mencakup empat kota di utara dan selatan negara Irak. Paus akan menggunakan pesawat, helikopter, dan kemungkinan mobil lapis baja untuk mencapai daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar pejabat asing, apalagi dalam waktu yang sesingkat itu.
Dia akan memimpin misa di sebuah gereja Baghdad, bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak di kota selatan Najaf, serta melakukan perjalanan ke utara ke Mosul, wilayah tempat tentara tahun lalu harus mengosongkan jalan-jalan atas alasan keamanan saat perdana menteri Irak berkunjung.
Mosul adalah bekas benteng pertahanan ISIS. Gereja-gereja gereja serta bangunan-bangunan lain di sana masih mengalami konflik.
Sejak kekalahan militan ISIS pada 2017, keamanan di Irak meningkat meskipun kekerasan terus berlanjut, sering kali dalam bentuk serangan roket oleh milisi yang bersekutu dengan Iran terhadap target Amerika Serikat (AS), dan tindakan militer AS sebagai pembalasan.
Pada Rabu pagi (3/3), sebanyak 10 roket mendarat di pangkalan udara yang menampung pasukan AS, koalisi, dan Irak. Beberapa jam setelah serangan itu, Paus Fransiskus menegaskan kembali bahwa dia akan tetap pergi ke Irak.
ISIS juga tetap menjadi ancaman. Pada Januari, serangan bunuh diri yang diklaim oleh kelompok militan Sunni menewaskan 32 orang dalam serangan paling mematikan di Baghdad selama bertahun-tahun.
Sumber: Reuters
Baca juga: Paus dijadwalkan kunjungi Irak pada Maret, kutuk serangan Baghdad
Baca juga: Iran kutuk serangan AS di Suriah, bantah serangan di Irak
Baca juga: Gedung Putih: Biden, PM Irak bahas serangan roket baru-baru ini
5 demonstran tewas dan 175 lainnya terluka dalam bentrokan di Nasiriyah
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021