Padang (ANTARA) - Komunitas Tionghoa di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat Himpunan Tjinta Teman (HTT) memfasilitasi kegiatan vaksinasi terhadap ribuan lansia di daerah itu.
Kepala Bidang Operasional HTT Padang Albert Hendra Lukman di Padang, Jumat mengatakan sejak kegiatan ini dilakukan selama dua hari yakni Jumat (6/3) dan Sabtu (7/3).
Baca juga: Wagub Bali apresiasi pemberian vaksin COVID-19 untuk pelaku pariwisata
"Sejak dibuka pendaftaran hingga siang ini sudah ada 800 yang mendaftarkan diri untuk divaksin," kata dia.
Menurutnya pendaftaran masih dibuka hingga sore nanti sehingga peserta mendapatkan vaksin sesuai program pemerintah.
Baca juga: ICW nilai tak ada urgensi pemberian vaksin untuk tahanan KPK
Ia mengakui animo masyarakat Tionghoa di Padang untuk mendapatkan vaksin cukup tinggi dan hal ini terbukti dengan membludaknya peserta.
Mereka yang mendaftar dengan tanda pengenal diri lalu diperiksa kondisinya apa bisa diberikan vaksin atau tidak.
Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal imbau warga tak ragu divaksin COVID-19
"Tadi memang ada muncul kerumunan sedikit namun panitia terus berupaya mengantisipasinya," kata dia.
Menurut dia langkah memfasilitasi program pemerintah ini sebagai bentuk gotong royong membantu pemerintah dalam menangani pandemi.
"Dalam menghadapi pandemi ini tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja. Kami mendengar target vaksin para lansia dan kita ambil kesempatan tersebut," kata dia.
Program ini dibuka untuk umum dan siapa yang ingin mendapatkan vaksin dipersilahkan. Dan vaksin diberikan oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Padang.
"Kita gandeng Dinkes Padang dan satu tim biasanya memberikan vaksin terhadap 250 orang. Karena jumlah kita banyak mereka menurunkan enam tim langsung," kata dia.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kota Padang menargetkan 75 ribu lansia di daerah itu mendapatkan program vaksin COVID-19 tahap dua ini.
Kepala Dinas Kesehatan Feri Mulyani mengatakan target tersebut akan dipenuhi dalam bulan Maret hingga April mendatang.
"Saat ini kita mendapatkan 32.000 dosis vaksin di tahap dua ini yang diperuntukkan kekurangan bagi tenaga kesehatan, lansia dan pelaku pelayan publik," kata dia.
Menurut dia pada tahap pertama lansia memang belum menjadi prioritas karena memang belum ada uji klinis pemberian vaksin kepada mereka.
Setelah dilakukan uji klinis dan hasilnya baik maka pemerintah menginstruksikan agar lansia juga memperoleh vaksin COVID-19.
Ia mengatakan lansia menjadi prioritas setelah tenaga kesehatan karena lansia ini sangat rentan dengan risiko kematian jika terpapar pandemi COVID-19.
"Kita menggandeng paguyuban, organisasi masyarakat untuk pemberian vaksin kepada para lansia," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021