Prajurit TNI dan anggota Polri ujung tombak dalam pertarungan melawan musuh tidak terlihat

Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, prajurit TNI dan personel Polri merupakan ujung tombak dalam menekan penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

"Para prajurit TNI dan anggota Polri menjadi ujung tombak dalam pertarungan melawan musuh yang tidak terlihat. Walaupun saat ini kita memiliki senjata baru, yaitu vaksin COVID-19, akan tetapi upaya pencegahan harus tetap diutamakan," kata Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan pengarahan kepada Prajurit TNI dan anggota Polri, di Mapolda Kepulauan Riau (Kepri), Batam, Jumat.

Terkait vaksinasi COVID-19 bagi prajurit TNI dan anggota Polri yang dimulai dari 1 Maret, para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi setelah gelombang pertama diberikan kepada para tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan TNI-Polri.

Namun Panglima TNI mengingatkan, vaksin bukanlah obat dan sudah divaksin tidak berarti kebal 100 persen terhadap virus.

"Sudah divaksin artinya tubuh kita sudah lebih kuat dalam menghadapi virus, bukan kebal virus," ujarnya.

Senjata utama sesungguhnya, kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini, adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan atau 3M, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, sehingga 3M dan 3T akan terus digencarkan seiring dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro di tingkat RT-RW.

"Pemahaman disiplin melaksanakan 3M dan tracing terhadap kontak erat harus terus disosialisasikan dan diingatkan kepada masyarakat di wilayah masing-masing untuk menekan laju penularan. Ajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda di masyarakat untuk membangun pemahaman dan kedisiplinan tersebut," kata Marsekal Hadi.

Langkah tersebut terbukti efektif menekan angka penularan dan melandaikan kurva kasus positif COVID-19, khususnya di beberapa daerah di Jawa dan Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Dalam kegiatan ini Panglima TNI berpesan kepada para prajurit di lapangan untuk melaksanakan tugas mulia sebagai garda terdepan melawan pandemi COVID-19 dengan sebaik-baiknya.

Ia mengajak untuk membantu Satgas COVID-19 di daerah masing-masing dalam melaksanakan tracing terhadap kontak erat, dan edukasi mayarakat akan pentingnya upaya pencegahan melalui 3M.

"Terima kasih atas perhatiannya. Mari kita laksanakan tugas kita dengan penuh dedikasi dan semangat, untuk menjaga stabilitas keamanan, terbebas dari pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional," demikian Panglima TNI.

Adapun vaksinasi yang dilaksanakan bagi 1.000 personel TNI-Polri, dengan rincian 500 prajurit TNI, di antaranya 70 orang Babinsa Kodim 0316/Batam, 288 prajurit Yonif 136/Tuah Sakti, 54 personel Guskamla Koarmada I dan 93 personel Lanud Hang Nadim. Sedangkan bagi anggota Polri vaksinasi akan diberikan kepada 500 personel Bhabinkamtibmas dan unsur Polri lainnya.

Pelaksanaan vaksinasi kali ini melibatkan 73 vaksinator TNI-Polri dan Dinas Kesehatan Kota Batam serta akan berlangsung selama 3 hari.
Baca juga: Panglima TNI melepas Satgas maritim TNI ke Lebanon
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI saksikan penyuntikan vaksin COVID-19 di Palembang

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021