Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia meningkat 0,56 persen dalam lima hari perdagangan pekan ini, meskipun mencatat penurunan dalam dua hari berturut-turut hingga Jumat.
Pada penutupan pasar Jumat, indeks acuan ASX 200 turun 49,90 poin atau 0,74 persen menjadi 6.710,80, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 57,60 poin atau 0,82 persen pada 6.943,00.
"Pasar Australia mengalami penurunan beruntun pertama dalam dua minggu karena volatilitas pasar obligasi terus mempengaruhi pengambilan keputusan investor di tengah kenaikan imbal hasil jangka panjang," kata Analis Pasar CommSec James Tao.
"Meskipun hasil akhir yang lemah, ASX 200 masih berhasil naik selama minggu ini, menjadikannya perbaikan mingguan pertama dalam satu bulan dengan kenaikan 0,56 persen atau 37 poin."
Baca juga: Saham Australia ditutup jatuh, Indeks ASX 200 merosot 0,84 persen
Kerugian terjadi secara luas dengan penurunan di sebagian besar sektor. Material dan perawatan kesehatan mengalami penurunan terberat. Saham teknologi lokal juga mengalami aksi jual besar-besaran.
Saham energi menguat karena harga minyak global melonjak lebih dari empat persen pada malam sebelumnya.
Di sektor keuangan, bank-bank besar terangkat dengan Commonwealth Bank naik 0,08 persen, National Australia Bank naik 0,30 persen, Westpac Bank naik 0,12 persen dan ANZ naik 1,59 persen.
Saham pertambangan merosot dengan BHP turun 2,17 persen, Rio Tinto turun 3,28 persen, Fortescue Metals turun 0,67 persen, dan penambang emas Newcrest turun 0,85 persen.
Baca juga: Saham Australia dibuka merosot karena imbal hasil obligasi meningkat
Produsen minyak dan gas negara itu melonjak dengan Oil Search naik 4,99 persen, Santos naik 4,72 persen, dan Woodside Petroleum naik 3,12 persen.
Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 0,65 persen, dan Woolworths naik 0,46 persen.
Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra terangkat 0,32 persen, maskapai nasional Qantas naik 0,39 persen dan perusahaan biomedis CSL anjlok 2,83 persen.
Baca juga: Pasar saham Australia melonjak karena data ekonomi yang lebih baik
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021