Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Paris menggelar pelatihan untuk calon pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk pertama kalinya tahun ini secara daring, di tengah pandemi COVID-19 yang masih mendorong pemberlakuan pembatasan jam malam di Prancis.
Dalam keterangan tertulis KBRI Paris yang diterima di Jakarta, Jumat, pelatihan itu dibuka oleh Duta Besar RI untuk Prancis Arrmanatha Nasir pada Rabu (3/3), di mana dia mengatakan bahwa Bahasa Indonesia telah menjadi minat dan perhatian masyarakat internasional, termasuk di Prancis.
Menurutnya, para pengajar BIPA memiliki peran penting dan secara otomatis telah melakukan diplomasi langsung melalui promosi terkait Indonesia kepada masyarakat Prancis.
Baca juga: Mahasiswa BIPA di China minati bahasa Jawa dan Sunda
Baca juga: Bahasa Indonesia akan diajarkan di Universitas Al Azhar Mesir
Kegiatan serupa telah digelar pada Oktober 2020. Menurut KBRI Paris, hasil evaluasi menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi sehingga pelatihan digelar kembali.
Setiap tahunnya, terdapat sekitar 250 orang pemelajar BIPA di Prancis, melalui kelas BIPA yang diselenggarakan di KBRI Paris serta tersebar di 3 kampus yang menyelenggarakan pembelajaran BIPA secara resmi yakni INALCO Paris, Université Le Havre, dan Université La Rochelle.
Pada tahun 2020, pengembangan BIPA hampir ada di seluruh perwakilan yang tersebar di 46 negara dan tercatat sebanyak 8.854 orang telah mengikuti kegiatan tersebut.
Pada gelaran tahun ini, para peserta pelatihan datang dari sejumlah kota di Prancis, termasuk Paris, Grenoble, dan Nice. Mereka datang dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa tingkat magister atau doktor, dosen, penulis, dan karyawan.
Adapun Atase Pendidikan dan Budaya KBRI Paris, Warsito, mengatakan bahwa pada 2021 ini pengenalan BIPA akan diperluas ke kota-kota di luar Paris dengan target peserta kelas BIPA sebanyak 250 pemelajar setiap semesternya.
Baca juga: Mahasiswa Vietnam belajar bahasa Indonesia secara daring
Baca juga: Bahasa Indonesia jadi prodi kedua bahasa asing di Hefei University
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021