Jakarta (ANTARA) - Juergen Klopp mengatakan dirinya pasang badan atas hasil-hasil buruk Liverpool belakangan ini, termasuk ketika dipecundangi Chelsea dengan skor 0-1 dalam lanjutan Liga Inggris di Anfield, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Hasil itu membuat Klopp kembali masuk buku sejarah Liverpool, tetapi dalam kolom yang buruk, yakni untuk pertama kalinya menelan lima kekalahan kandang beruntun.
Klopp mengaku tidak mau mencari-cari alasan, tetapi dalam pertandingan tertentu terkadang hasil dipengaruhi oleh momen-momen penting.
Baca juga: Chelsea perburuk catatan kelam Liverpool di Anfield
"Saya pikir pertandingan semacam ini ditentukan oleh sejumlah momen, dan selalu demikian, untuk menciptakan momen itu Anda harus berjuang dan dalam beberapa momen perlu memberikan usaha dalam level yang berbeda. Itu yang saya katakan kepada para pemain," kata Klopp dilansir laman resmi Liverpool.
"Di momen-momen itu, bukan lagi soal taktik, tetapi tentang kegigihan, kekuatan hati dan semacamnya, tetapi bukan berarti saya bilang para pemain tidak memperlihatkan kekuatan hati itu, saya yakin mereka mengerahkan segalanya, tetapi kita sedang berbicara tentang dua, tiga atau empat persen terakhir yang menentukan."
"Bukan itu masalahnya, kami memiliki tim yang amat sangat baik, di lapangan malam ini ada beberapa momen permainan bagus, tetapi di momen menentukan tidak cukup bagus."
"Dan untuk itu semua, hanya ada satu orang yang patut dikritik, yakni saya dan segenap tim. Itu yang saya katakan."
Baca juga: Posisi Everton buah kerja keras tim, kata Ancelotti
Catatan kelam di Anfield terancam bisa menjadi lebih buruk, jika Liverpool tidak segera menemukan kembali kekuatan mentalnya saat menjamu tim zona degradasi Fulham pada Minggu (7/3).
Liverpool, yang sudah dipastikan kehilangan gelar juara, terancam gagal menembus empat besar setelah mereka melorot ke urutan ketujuh klasemen dengan koleksi 43 poin.
Baca juga: Klasemen Liga Inggris: City semakin mapan selepas laga tengah pekan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021