Jakarta (ANTARA) - Asisten pelatih ganda campuran PP PBSI Nova Widianto membeberkan hasil evaluasi terhadap penampilan tiga anak didiknya pada ajang Yonex Swiss Open 2021 yang digelar di Stadion St. Jakobshalle, Basel, Swiss.
Seperti diketahui, tiga wakil Indonesia dari sektor ganda campuran, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Wdijaja dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso, memperoleh hasil yang kurang memuaskan dalam turnamen bulu tangkis level Super 300 tersebut.
Rinov/Pitha merupakan satu-satunya wakil yang mampu melanjutkan hingga ke babak kedua yang berlangsung Kamis. Namun langkah mereka kemudian dihentikan oleh pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa dengan skor 18-21, 16-21.
Baca juga: Rinov/Pitha gagal melangkah ke perempat final Swiss Open
Menurut Nova, permainan Rinov/Pitha sebenarnyasudah sudah cukup baik. Sayangnya, wakil Merah Putih itu banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri sehingga dapat ditaklukkan oleh lawannya.
“Rinov/Pitha secara main sudah benar, tapi saat posisi unggul atau imbang, mereka malah banyak membuang poin dari servis. Banyak juga bola-bola yang tidak seharusnya mati,” kata Nova dalam rilis PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Rinov/Pitha bertekad perbaiki performa demi hasil lebih baik
“Dari situ, mereka (Rinov/Pitha) langsung ‘blank’. Pola permainannya jadi berubah. Rinov sendiri belum bisa mengontrol antara ketenangan dan kecepatan kaki. Dia sudah menyadari hal itu, tapi belum bisa mengatasinya," lanjut Nova.
Sementara itu, Nova menilai faktor penyebab kekalahan Hafiz/Gloria, yang juga ditundukkan oleh Rankireddy/Ponappa pada babak pertama dengan kedudukan 18-21, 10-21, adalah karena permainan Hafiz/Gloria yang mudah diantisipasi lawan.
Baca juga: Hafiz/Gloria terhenti pada babak pertama Swiss Open
“Untuk Hafiz/Gloria, hasilnya memang jauh dari yang kami harapkan. Tidak ada masalah apa-apa, murni karena performa mereka di lapangan yang tidak berani menerapkan pola permainan seperti yang kami instruksikan, tidak berubah, jadi gampang diantisipasi lawan,” ungkap Nova.
Menurut pelatih berusia 43 tahun itu, Hafiz/Gloria cenderung bermain dengan pola yang membuat musuh lebih nyaman dan mudah untuk mendapatkan poin.
Sedangkan terkait penampilan Adnan/Mychelle, Nova melihat mereka sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengalahkan pemain unggulan. Hanya saja, mereka masih kurang percaya diri.
Sama seperti Hafiz/Gloria, Adnan/Mychelle juga terhenti di babak pertama setelah ditumbangkan oleh pasangan unggulan kelima asal Malaysia Tan Kian Meng/Lai pei Jing dengan skor 13-21, 12-21.
"Kalau Adnan/Mychelle, mereka sepertinya kurang yakin untuk mengalahkan pemain unggulan. Padahal sebenarnya, mereka punya kemampuan,” ungkap Nova.
Baca juga: Herry IP evaluasi ganda putra muda per babak di Swiss Open
Baca juga: PBSI umumkan wakil Indonesia dari Swiss tak lanjut ke All England
Baca juga: PBSI keluarkan daftar anggota skuat Merah Putih di All England
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021