Amsterdam (ANTARA) - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Kamis mengatakan sedang meninjau vaksin COVID-19 Sputnik V yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Rusia untuk persetujuan di kawasan tersebut.

Komite obat-obatan manusia EMA akan meninjau data dari uji coba vaksin yang masih berlangsung sampai tersedia data klinis yang cukup untuk persetujuan, kata badan tersebut.

Sputnik V hampir 92 persen ampuh melawan COVID-19, berdasarkan hasil uji coba tahap akhir yang ditinjau sejawat yang dipublikasi di jurnal medis The Lancet pada bulan lalu.

Baca juga: EU teken kontrak untuk beli 300 juta dosis lagi vaksin Pfizer

Baca juga: Regulator Eropa beri 'lampu hijau' untuk vaksin COVID Astra-Oxford

Vaksin COVID dua-kali suntikan itu menggunakan dua jenis virus flu biasa yang dilemahkan untuk menghasilkan protein pembentuk imun ke tubuh manusia.

"Tinjauan bergulir" EMA bertujuan mempercepat proses persetujuan vaksin, dengan memungkinkan para peneliti mengajukan temuan-temuan riset dalam waktu seketika, bahkan sebelum data uji klinis tahap akhir tersedia.

Rusia berharap sejumlah negara Eropa merestui vaksin COVID-19 Sputnik V buatannya Maret ini, kata pimpinan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).

Eropa sejauh ini telah menyetujui vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca -universitas Oxford, sementara tinjauan untuk calon vaksin CureVac dan Novavax masih berlangsung.

EMA juga berharap dapat mengumumkan keputusannya mengenai vaksin COVID-19 buatan J&J pada 11 Maret.

Sumber: Reuters

Baca juga: Vaksin J&J AS diperkirakan akan mengantongi izin Uni Eropa awal Maret

Baca juga: Uni Eropa dukung donasi vaksin COVID-19 bagi petugas kesehatan Afrika

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021