manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara cepat dan tanggap, harus selalu ditingkatkan.
Palangka Raya (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Tengah siap mengerahkan 8.312 personel dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada awal musim kemarau tahun ini.
"Para personel terdiri dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan, Brigdalkar KPH, Manggala Agni, MPA/TSAK/BPK hingga Tagana," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Kamis.
Hal itu disampaikannya di sela apel gelar sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021.
Selain itu juga didukung operasi udara melalui usulan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang pembiayaannya ditanggung dari dana APBD Kalteng, melalui Belanja Tak Terduga (BTT), Dana Tugas Pembantuan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sugianto juga menjelaskan, dalam pencegahan dan penanganan bencana jangan hanya sebatas pembuatan aturan tanpa aksi nyata, tetapi yang harus digarisbawahi, semua pihak harus fokus pada pelaksanaan aturan dan undang-undang dalam upaya mengurangi risiko bencana itu sendiri.
Baca juga: Kualitas udara di Kotawaringin Barat menurun akibat asap karhutla
Baca juga: Pemkab Kobar Kalteng tetapkan status siaga karhutla tiga bulan
"Pencegahan dan penanganan bencana juga harus terintegrasi mulai dari tingkat pusat, provinsi sampai dengan tingkat kabupaten dan kota, sehingga ego sektoral tidak terjadi," kata dia.
Menurutnya, semangat kebersamaan dalam pencegahan dan penanganan bencana harus dijalin dengan baik dengan seluruh pemangku kepentingan.
Kemudian Sugianto mengatakan, manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara cepat dan tanggap, harus selalu ditingkatkan.
"Tidak kalah penting juga lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur. Mulailah dari lingkup terkecil yakni keluarga, agar informasi dan sosialisasi tentang kebencanaan dapat diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat," jelas dia.
Ia pun memaparkan, potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang dihadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim, ditambah dengan peningkatan aktivitas oknum yang tidak bertanggung jawab yang masih melakukan pembakaran.
"Saya percaya, sinergi kita semua yang meliputi pemerintah, TNI-Polri, lembaga usaha, masyarakat, akademisi dan media dapat mewujudkan komitmen kita bersama yaitu Kalteng bebas kabut asap di tahun ini dan seterusnya," ucapnya.
Baca juga: Karhutla di Kabupaten Kapuas Kalteng terjadi di tiga desa
Pewarta: Kasriadi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021