Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sejumlah seniman di Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam komunitas Kabul Cultural Space (KCS) ramai menjadi perbincangan warganet di daerah itu karena video pagelaran seni parodi di jalan rusak yang menjadi viral di media sosial.
Hingga Rabu sore, video berdurasi 25 detik itu telah ditonton lebih 20 ribu kali di satu kanal medsos. Video serupa juga tersebar di beberapa grup media sosial mainstream lokal Trenggalek dan mendapat beragam tanggapan.
"La ancen kebacut dalane serasa ujian golek SIM sing lika liku tikungan ongko 8 wkwkwk (Lha memang keterlaluan jalannya serasa (ikut) ujian mencari SIM (surat izin mengemudi) yang lika-likunya tikungan angka delapan wkwkk)," ungkap salah satu pengikut grup medsos I Love Trenggalek, @nuphenuphest.
Ada juga yang melempar guyon bernada satire, seperti yang dilakukan para seniman muda KCS. "Jika ada jeglongan ne ndalan, bolehlah kita menumpang mandi (kalau ada kubangan di jalan, bolehlah kita menumpang mandi)," cetus @albrtcndra.
Baca juga: Hujan deras picu jalan amblas terseret longsor di Trenggalek
Baca juga: Trenggalek buka jalan baru di jalur selingkar Wilis terdampak longsor
Dalam video, para seniman memperagakan beberapa aksi satire. Mulai bergaya seolah sedang memancing di kolam dengan objek kubangan di tengah jalan yang dipenuhi air, berenang dengan peralatan snorkeling, menyelam hingga menari dengan perangkat selam seadanya.
Tanggapan beragam dan apresiasi warganet membuat para seniman KCS merasa senang. Sebab pesan yang ingin mereka sampaikan mendapat respon masyarakat, khususnya warga Trenggalek dan sekitarnya yang menjadi pengguna jalan raya di Trenggalek.
"Memang kegiatan (pentas) ini untuk menghibur pengguna jalan yang lewat. Kebetulan di media sosial ramai isu jalan rusak, ada juga yang menyebut celeng turun dari gunung cari kubangan, dan ada yang menganggap seniman butuh panggung, sehingga kami teatrikalkan di jalanan," kata Resa Jaya, salah satu seniman KCS dikonfirmasi wartawan.
Menurut Resa, munculnya berbagai persepsi masyarakat maupun warganet tersebut tidak masalah. Menurutnya, itu sah-sah saja dan ia bersama kru di komunitas KCS yang memilih karya seni tersebut membebaskan masyarakat untuk berasumsi.
"Apresiasi itu bebas, kami menerima dengan baik, tapi tujuan utama kami ya untuk menghibur pengguna jalan," ujarnya.
Di tempat terpisah, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengapresiasi kritik yang disampaikan masyarakat, termasuk melalui karya seni yang dilakukan komunitas KCS.
"Saya berbahagia dengan kreativitas dan partisipasi publik dalam menyuarakan urgensi fasilitas layanan publik. Lanjutkan luuuur," ucap Arifin menanggapi.
Bupati menjelaskan ruas jalan Karangan-Nglongsor yang kondisinya rusak parah menjadi perhatian serius dari pemerintah kabupaten. Saat ini pihaknya telah melelang paket proyek pembangunan jalan itu dan telah mendapatkan pemenangnya.
Arifin menjelaskan dengan desain yang tepat, pembangunan ruas jalan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan dapat bertahan lama. "Tapi yang jelas sekarang anggaran sudah ada, pemenang lelang sudah ditetapkan," katanya.
Pemkab Trenggaek sendiri menargetkan review desain perbaikan atau rehabilitasi jalan rusak maksimal akan bisa tuntas hingga tiga pekan ke depan, sehingga pekerjaan bisa segera dimulai. (*)
Baca juga: Cegah COVID-19, Trenggalek tutup 40 titik jalan masuk wilayahnya
Baca juga: BBPJN kebut perbaikan jalan nasional ruas Trenggalek-Ponorogo
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021