Untuk ikan yang diekspor terdiri dari ikan tuna, garing, kerapu, lobster air tawar, selain ke luar negeri, ikan dari Sumbar juga dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia
Padang, (ANTARA) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang Sumatera Barat (Sumbar) mencatat hasil perikanan yang dikirimkan ke pasar domestik ke sejumlah daerah di Indonesia mengalami penurunan pada Februari 2021 dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala SKIPM Padang Rudi Barmara di Padang, Rabu mengatakan total nilai pengiriman hasil perikanan dari Sumbar pada Februari 2021 senilai Rp8,45 miliar sementara di Januari senilai Rp19,08 miliar
Ia menyebutkan total ada 167.759 ekor, 25 batang dan 19 liter hasil perikanan hidup yang dikirimkan ke sejumlah daerah di Indonesia sepanjang Februari.
Selain itu ada 26.426 kilogram hasil perikanan non hidup yang juga dikirimkan dari Sumatera Barat pada bulan tersebut
"Total ada 520 surat kesehatan ikan yang dikeluarkan pada Februari ini dan jumlahnya mengalami penurunan dibanding Januari 2021 sebanyak 628 surat kesehatan," kata dia.
Ia menyebutkan hasil perikanan yang dikirim yakni lobster sebanyak 29.815 ekor seberat 41 kilogram dengan nilai Rp2,2 miliar
Baca juga: SKIPM Padang: Hasil perikanan dipasarkan ke domestik Rp23,7 miliar
Kemudian ada ikan cupang sebanyak 1.553 ekor dengan nilai Rp155,30 juta dengan 150 kali pengiriman, setelah itu ada ikan hias laut sebanyak 41.816 ekor senilai Rp132 juta
Setelah itu Lobster air tawar sebanyak 31.500 ekor dengan nilai Rp211 juta, selanjutnya 1.725 ekor kepiting dengan nilai Rp129.775.000, Teripang seberat 1.547 kilogram dengan nilai Rp384 juta, ikan kakap segar sebanyak 7.187 kilogram senilai Rp503 juta.
Ikan betutu sebanyak 1.730 ekor dengan nilai Rp51,8 juta, ikan bawal seberat 3.311 kilogram senilai Rp334,5 juta, ikan hias air tawar sebanyak 8.049 ekor senilai Rp40,2 juta dan lainnya sebanyak 28.491 ekor atau seberat 14.334 kilogram dengan total nilai Rp1,3 miliar.
“Daerah tujuan pengiriman beragam mulai dari Jakarta, Batam, Surabaya, Denpasar, Semarang, Dumai, dan lainnya,” kata dia.
Baca juga: Normal baru, Sumbar mulai lagi ekspor hasil perikanan
Ia mengatakan sebelum dilakukan pengiriman, pihaknya melakukan cek secara fisik kesegaran ikan hasil tangkapan dengan ciri-ciri daging ikan masih kenyal dan mata ikan yang masih cerah. Pihaknya juga mengambil sampel ikan untuk diperiksa ke laboratorium.
"Di laboratorium kami akan memastikan apakah ikan ini bebas dari formalin, hestamin, logam berat dan sesuai dengan permintaan. Apabila bebas maka mereka akan diberikan sertifikat yang menyatakan ikan bersih dari penyakit dan layak ekspor," katanya.
Menurut dia seluruh fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh BKIPIM Padang telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk memastikan ikan yang akan dikonsumsi masyarakat maupun diekspor terjamin mutunya.
“Untuk ikan yang diekspor terdiri dari ikan tuna, garing, kerapu, lobster air tawar, selain ke luar negeri, ikan dari Sumbar juga dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Kepri ekspor perdana hasil perikanan ke China
Baca juga: Produksi perikanan hasil tangkap Kalbar meningkat
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021