Kami akan panggil terlebih dahulu Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, agar bisa melihat permasalahan ini dari dua sisi. Setelah itu akan kami pertemukan dengan FKNJ untuk mencari solusi terbaikJakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memenuhi janjinya untuk menerima audiensi Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ) dan berjanji memfasilitasi untuk mencari solusi persoalan 5,3 juta nasabah perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
"Kami akan panggil terlebih dahulu Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, agar bisa melihat permasalahan ini dari dua sisi. Setelah itu akan kami pertemukan dengan FNKJ untuk mencari solusi terbaik," ungkap Moeldoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Moeldoko yang didampingi Staf Khusus Kantor Staf Presiden (KSP), Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma, dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro sebelumnya menerima audiensi FNKJ yang berlangsung di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (2/3).
Ia pun berencana memfasilitasi pertemuan FNKJ dengan pihak Kementerian BUMN dan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Audiensi dengan FNKJ merupakan janji Moeldoko saat menghadiri KSP Mendengar pada pekan lalu. Saat itu, salah satu perwakilan FNKJ meminta bisa bertemu langsung dengan Moeldoko untuk menyampaikan persoalan 5,3 juta nasabah Jiwasraya.
Pernyataan Moeldoko ini salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan KSP sesuai tugas dan fungsinya. Terlebih, salah satu permintaan FNKJ dalam audiensi dengan Moeldoko adalah untuk bisa bertemu Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya.
Selain pertemuan dengan Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, ada beberapa poin yang menjadi permohonan FNKJ. Salah satunya mengenai sosialisasi skema restrukturisasi yang dinilai berbau intimidasi.
Ketua FNKJ Ana Rustiana bersama lima perwakilannya menjelaskan kasus Jiwasraya melibatkan korban sebanyak 5,3 juta nasabah. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen di antaranya merupakan nasabah kalangan menengah ke bawah.
Hingga saat ini, kata Ana, Jiwasraya belum bisa menyelesaikan gagal bayar kepada para nasabahnya.
“Terutama dari dua skema yang ditawarkan. Hingga saat ini tidak dilakukan Jiwasraya," kata Ana.
Dari hal yang dipaparkan Ana, para nasabah berharap Jiwasraya tetap hidup dengan sinergi BUMN. Selain itu, nasabah juga ingin pembayaran manfaat berjalan tiap bulan, seperti manfaat pendidikan, kesehatan dan bulanan pensiunan.
Ana juga menambahkan FNKJ berharap opsi restrukturisasi yang lebih baik dan solutif dan tidak merugikan nasabah.
Baca juga: Cari solusi, KSP akan pertemukan nasabah Jiwasraya-Kementerian BUMN
Baca juga: Tolak PKPU ke pengadilan, nasabah Jiwasraya pilih restrukturisasi
Baca juga: Jiwasraya jelaskan risiko bagi nasabah yang tolak restrukturisasi
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021