Kondisi pasar Surat Berharga Negara (SBN) saat ini dipengaruhi volatilitas pergerakan 'yield' UST
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan menyatakan rendahnya penawaran masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa disebabkan oleh pergerakan yield obligasi Pemerintah AS (UST) yang cenderung naik.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan di Jakarta, Selasa, memastikan kondisi pasar Surat Berharga Negara (SBN) saat ini dipengaruhi volatilitas pergerakan yield UST.
Menurut dia, situasi ini yang menyebabkan penawaran masuk hari ini hanya mencapai Rp49,7 triliun atau lebih rendah dari penawaran lelang pada Selasa (16/2/2021) sebesar Rp60,84 triliun.
"Jumlah bids tersebut masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan bids yang masuk pada lelang SUN sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari kondisi pasar SBN yang dipengaruhi volatilitas pergerakan UST," ujarnya.
Baca juga: Lelang SUN serap Rp17 triliun
Pada lelang hari ini, yield UST 10 tahun tercatat sebesar 1,41 persen, atau meningkat dari lelang sebelumnya di level 1,24 persen, setelah sempat menyentuh level tertinggi sebesar 1,60 persen pada 25 Februari 2021.
Ia menambahkan fokus investor untuk lelang SUN kali ini masih berada di dua SUN seri benchmark dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun yaitu FR0086 dan FR007.
"Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 56 persen dari total, dimana tenor 10 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp15,2 triliun," katanya.
Namun, situasi global membuat investor domestik lebih mendominasi lelang SUN, dengan partisipasi investor asing hanya 11,1 persen dari total penawaran, terutama di tenor 10 tahun dan 15 tahun.
"Yield SUN yang dimenangkan pada lelang hari ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan yield pada penutupan pasar SUN di akhir minggu lalu. Terdapat penurunan sebesar 5 bps yield SUN untuk tenor 10 tahun," tambah Deni.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp17 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana pada Selasa dengan penawaran masuk mencapai Rp49,73 triliun.
Penyerapan yang jauh dari target indikatif Rp30 triliun ini membuat pemerintah memutuskan untuk melakukan lelang SUN tambahan pada Rabu (3/3/2021) untuk lima seri SUN, yaitu FR0086, FR0087, FR0088, FR0083 dan FR0089, dengan target maksimal Rp28 triliun.
Baca juga: Untuk pembiayaan pandemi, lelang sukuk tambahan serap Rp7 triliun
Baca juga: Lelang sukuk serap Rp4,9 triliun
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021