Tanjungpinang (ANTARA) - RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) Provinsi Kepulauan Riau di Kota Tanjungpinang menerapkan antrean via daring (online) menggunakan aplikasi WhatsApp untuk mencegah kerumunan pasien yang hendak berobat.
Selain itu, layanan tersebut bertujuan agar pasien yang akan berobat tidak perlu antre dan menunggu lama di rumah sakit, melainkan cukup datang pada jam yang sudah ditentukan.
Direktur RSUD RAT Yusmanedi menyebut untuk mendapatkan pelayanan itu, pasien tinggal mendaftarkan diri ke grup WhatsApp yang sudah disediakan pihak rumah sakit.
"Pendaftaran dilakukan di rumah sakit, satu hari sebelum berobat," kata Yusmanedi, Selasa (2/3).
Baca juga: Banyak nakes positif COVID-19, rumah sakit di Kepri diminta waspada
Baca juga: Tanjungpinang bentuk lima kampung tangguh tekan penyebaran COVID-19
Yusmanedi menjelaskan pelayanan antrean daring itu dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kendati demikian, pelayanan ini hanya berlaku bagi para pasien yang sudah terdata dalam rekam medik RSUD RAT.
"Bagi yang belum terdata dalam rekam medik atau pasien baru, belum bisa menggunakan layanan antrean daring via WhatsApp ini," ujarnya.
Layanan yang mulai digunakan sekitar dua pekan terakhir ini mendapat respon juga cukup bagus dari pasien, karena mereka tidak perlu lagi antre lama ketika datang berobat di rumah sakit itu.
"Saat ini, setiap harinya terdapat 25 orang menggunakan antrean daring ini," tuturnya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi terobosan pelayanan berbasis online lewat WhatsApp yang diterapkan RSUD RAT.
Menurutnya, instansi pemerintahan terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik memang perlu berinovasi menciptakan pelayanan cepat, mudah dan murah bagi masyarakat, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin hari kian canggih.
"Selain tuntutan zaman, pemanfaatan teknologi amat sesuai diterapkan pada masa pendemi ini, karena dapat meminimalkan kontak dan kerumunan yang berpotensi memicu penyebaran COVID-19," ujar Ansar.*
Baca juga: Ketua PKK Tanjungpinang tutup usia akibat COVID-19
Baca juga: Kepala Dinas Pertanian Tanjungpinang meninggal dunia karena COVID-19
Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021