imbal hasil yang lebih tinggi membuat obligasi menjadi alternatif yang lebih layak daripada saham
New York (ANTARA) - Saham-saham Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan sektor teknologi memimpin reli saat pasar obligasi tenang setelah aksi jual selama sebulan, sementara vaksin COVID-19 lainnya mendapatkan persetujuan AS dan stimulus fiskal mendorong ekspektasi pemulihan ekonomi yang cepat.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 603,14 poin atau 1,95 persen menjadi ditutup di 31.535,51 poin. Indeks S&P 500 terangkat 90,67 poin atau 2,38 persen, menjadi menetap di 3.901,82 poin. Indeks Komposit Nasdaq melesat 396,48 poin atau 3,01 persen menjadi berakhir di 13.588,83 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor teknologi dan keuangan masing-masing melonjak 3,18 persen dan 3,12 persen, memimpin kenaikan.
Reli pasar terjadi karena kemajuan pesat dalam imbal hasil obligasi AS terhenti, mengurangi kekhawatiran investor atas kenaikan suku bunga.Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi sekitar 1,449 persen pada Senin (1/3/2021), setelah mencapai tertinggi satu tahun 1,614 persen Kamis lalu (25/2/2021).
Biasanya, imbal hasil rendah menghasilkan biaya pinjaman yang rendah, suku bunga hipotek (KPR) yang menarik, dan dapat memberikan dorongan ke pasar ekuitas, sementara imbal hasil yang lebih tinggi membuat obligasi menjadi alternatif yang lebih layak daripada saham.
Johnson & Johnson berakhir naik 0,5 persen, tetapi turun dari level tertinggi sebelumnya, setelah mulai mengirimkan vaksin dosis tunggal setelah menjadi vaksin COVID-19 resmi ketiga di Amerika Serikat selama akhir pekan.
Presiden Joe Biden mencetak kemenangan legislatif pertamanya ketika DPR AS mengesahkan paket bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS pada Sabtu pagi (27/2/2021). Rancangan udang-undang itu sekarang beralih ke Senat.
“Sentimen risiko dengan lebih banyak investor menunjukkan minat terhadap saham-saham siklikal, sementara dorongan vaksinasi yang positif dan angka makro yang lebih baik mengisyaratkan lingkungan pertumbuhan yang lebih baik,” kata Keith Buchanan, manajer portofolio di Globalt di Atlanta.
Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat ke level tertinggi tiga tahun pada Februari di tengah percepatan pesanan baru.
Apple Inc, Microsoft Corp, Facebook Inc dan Amazon.com Inc bangkit kembali setelah aksi jual pekan lalu di saham teknologi. Apple naik lebih dari 5,0 persen dan merupakan kontributor terkuat untuk keuntungan S&P 500.
Sementara itu, rebound S&P 500 dari rata-rata pergerakan 50 hari, tersentuh setelah penurunan Jumat (26/4/2021), adalah tanda bullish yang menambah antusiasme investor, kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall.
“Ini adalah sinyal positif, setidaknya dalam waktu dekat, bahwa pelemahan baru-baru ini telah menghilang,” kata Stovall.
Boeing Co melonjak 5,8 persen setelah United Airlines Holdings Inc memesan 25 pesawat 737 MAX baru dan menaikkan pengiriman lainnya saat bersiap untuk mengganti jet yang sudah tua dan memenuhi perkiraan pertumbuhan permintaan pasca pandemi.
Antusiasme Warren Buffett untuk masa depan Amerika Serikat dan perusahaannya Berkshire Hathaway Inc belum diredupkan oleh pandemi virus corona, menurut surat tahunannya kepada investor. Saham Berkshire menguat 3,6 persen.
Perrigo Co Plc melonjak 4,7 persen karena perusahaan produk perawatan kesehatan konsumen itu mengatakan akan menjual bisnis obat generik yang berkinerja buruk seharga 1,55 miliar dolar AS.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tajam, ditopang insentif kendaraan dan perumahan
Baca juga: Saham Prancis "menghijau", indeks CAC 40 terangkat 1,57 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 terkerek 1,62 persen
Baca juga: Saham Jerman "rebound", indeks DAX 30 ditutup bangkit 1,64 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021