dengan sistem ini warga kota akan diberikan barcode, baik yang negatif, positif maupun penyintas COVID-19 agar mudah terdeteksi, sehingga laju penularan bisa dikendalikan.

Makassar (ANTARA) - Pemerintah kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan segera meluncurkan program Makassar Recovery Coronavirus Disease (COVID-19) sebagai bagian dari inovasi baru penanganan dan menekan laju penyebaran serta penularan virus tersebut.

"Dijadwalkan 5 Maret kita lounching. Persiapan demi persiapan sudah dilaksanakan, mudah-mudahan berjalan lancar, " papar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto seusai rapat koordinasi dan evaluasi hari pertama masuk kantor di Balai Kota Makassar, Senin.

Selain itu, seluruh jajaran Satuan Perangkat Daerah (SKPD) akan diikutkan pada saat peluncuran program tersebut. Bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan yang baru, Andi Hadijah Iriani ditunjuk sebagai ketua pelaksananya dan diminta segera berkoordinasi dengan jajaran Dinkes Makassar.

Menurut Danny, Makassar Recovery COVID-19, merupakan salah satu dari tiga fokus permasalahan kota yang harus dibenahi. Kedepan dengan sistem ini, warga kota akan diberikan barcode, baik yang negatif, positif maupun penyintas COVID-19 agar mudah terdeteksi, sehingga laju penularan bisa dikendalikan.

Rencananya, peluncuran penanganan COVID-19 akan berlangsung serentak secara Nasional pada 5 Maret 2021. Sedangkan Makassar Recovery, juga merupakan bagian dari itu. Setelah sebulan peluncura, lanjut Danny, akan dilihat perkembanganya, salah satu sampling yang diambil adalah Balai Kota.
Baca juga: Pemkot siapkan program "Makassar Recovery" tangani COVID-19
Baca juga: Jam malam di Makassar diperpanjang hingga 11 Januari 2021

"Telah ditempatkan 'Master' COVID-19 di 15 kecamatan, Camatnya ditunjuk sebagai wakil. Pemantauan program ini dilaksanakan 24 jam, dan monitoring di kantor kecamatan masing-masing. Langkah ini sebagai bentuk adaptasi normal baru, " katanya.

Tidak hanya itu, Master COVID-19 juga bertugas memantau adaptasi normal baru di tiap wilayah sesuai penempatannya dengan tujuan memonitor pergerakan masyarakat menjalankan Protokol Kesehatan sehingga mendorong pemulihan perekonomian di daerah itu.

"Semua dapat tugas, tidak ada terkecuali. Ini harus sama-sama kita kerjakan agar pandemi bisa segera berakhir, karena ini menyangkut kehidupan orang banyak, " harap dia.

Selain Makassar Recovery COVID-19, program fokus lainnya yakni mengatasi banjir di wilayah langganan setiap tahunya. Kemudian masalah titik kemacetan. Mengenai Reformasi birokrasi, tambahnya, mulai dilakukan resetting (pengaturan ulang) birokrasi, membangun mal pelayanan publik, serta rumah sakit yang lengkap fasilitasnya agar ketika terjadi pandemi lain, Makassar sudah siap.

Data harian dilansir dari Kemenkes RI tentang perkembangan COVID-19 per tanggal 28 Februari 2021, tercatat jumlah pasien baru di 24 Kabupaten Kota Provinsi Sulawesi Selatan bertambah 84 orang, dengan akumulasi 56.198 orang pasien.

Kendati demikian, angka kesembuhan pasien justru mengalami peningkatan sebanyak 224 orang, dengan jumlah akumulasi pasien sembuh tercatat 51.564 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia nihil, dengan jumlah akumulasi 840 orang.
Baca juga: Pembatasan jam operasional UMKM antara cegah COVID-19 dan keterpurukan

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021