Saat ditemui wartawan usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan akan pertimbangkan untuk membuka bioskop kembali meskipun kapasitasnya dibatasi maksimal 30 persen.
"Tapi harus ada yang jaga karena 30 persen kalau dilanggar, kita yang repot. Kalau bioskop kemungkinan (boleh buka dengan kapasitas maksimal) 30 persen," katanya.
Menurut dia, peluang dibukanya kembali bioskop lebih besar daripada pembukaan tempat karaoke.
Baca juga: Bupati: Separuh pasien COVID-19 di Banyumas dari luar daerah
Baca juga: Sejumlah pejabat daerah di Kabupaten Banyumas divaksin COVID-19
Ia mengatakan hal itu disebabkan operasional bioskop lebih mudah diatur daripada tempat karaoke.
"Bioskop jam operasionalnya gampang diatur. Kalau karaoke sampai pukul 02.00 WIB, siapa tahu," katanya menegaskan.
Terkait dengan tempat karaoke, Bupati mengakui jika banyak menerima keluhan dari pengelola tempat hiburan tersebut.
Menurut dia, banyak yang meminta agar tempat karaoke dapat dibuka kembali dengan alasan mereka tidak bisa menghidupi keluarganya jika tempat hiburan tersebut tetap ditutup.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya membawa permasalahan tempat karaoke tersebut untuk dibahas di dalam rapat koordinasi penanganan COVID-19.
"Daripada mereka sembunyi-sembunyi seperti itu, maka saya lempar ke floor , ternyata banyak yang tidak setuju, berarti enggak boleh, dong, ya sudah, closed, enggak usah dibahas," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya dalam pekan ini atau paling lambat pekan depan akan mengundang Paguyuban Karaoke Banyumas (Kramas) untuk berdiskusi guna mencari jalan keluar permasalahan tersebut.
Akan tetapi, dia menolak jika hal itu sebagai sinyal bahwa Pemkab Banyumas mempertimbangkan kemungkinan karaoke boleh buka
"Nanti tergantung pada kondisi COVID-19 minggu ini, juga hasil dari pertemuan dengan Paguyuban Kramas tadi," katanya.
Terkait dengan perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Bupati mengakui bahwa dalam beberapa waktu terakhir, jumlah kasus positif dan kematian cenderung menurun.
Namun, dia menyayangkan turunnya kasus positif maupun kematian tersebut disebabkan penelusuran (tracing) yang dilakukan juga menurun.
"Kalau jumlah penelusuran, tetap tetapi jumlah positifnya turun, itu bagus," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan angka kematian akibat COVID-19 pada bulan Februari 2021 di Kabupaten Banyumas hanya 72 orang.
Jumlah tersebut menunjukkan adanya penurunan jika dibanding dengan bulan Januari 2021 yang mencapai 135 orang dan Desember 2020 yang sebanyak 138 orang.
"Berdasarkan catatan kami, total positif di Banyumas sekitar 8.300 orang, total tes usap 49.300 sampel, dan total sembuh 7.200 orang," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap dua termin pertama di Kabupaten Banyumas, dia mengatakan hingga saat ini telah menjangkau 72 persen dari total sasaran sebanyak 6.375 orang.
Ia mengaku optimistis jangkauan vaksinasi tahap dua termin pertama bisa mencapai 90 persen jika vaksinasi bagi anggota TNI sudah dilaksanakan.
"Kalau TNI masih menunggu Pangdam. Kalau TNI sudah (divaksin) nanti bisa mencapai 90 persen," katanya.*
Baca juga: Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Banyumas diundur
Baca juga: Bupati: Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Banyumas dipercepat
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021